Penjelasan Sistem Pernapasan Manusia

   Sistem pernapasan manusia merupakan salah satu sistem organ yang ada di dalam tubuh manusia yang membuat manusia tetap hidup, tumbuh dan berkembang. Seperti sistem organ lainnya pada manusia, sistem ini adalah gabungan beberapa organ mulai dari hidung yang terletak dibagian kepala, tekak (faring) dan tenggorokan (trakea) yang terletak di bagian leher, bronkus bronkioulus dan alveolus (paru-paru) yang terletak di bagian rongga dada atau tulang rusuk. Pernapasan manusia bertujuan untuk memperoleh oksigen dari udara dan mengeluarkan gas sisa pembakaran dari dalam tubuh. Oksigen kita perlukan untuk membakar makanan yang kita peroleh dari hasil pencernaan yang diubah menjadi energi untuk hidup. 

Karbondioksida merupakan hasil pembakaran zat makanan dalam tubuh. Karena merupakan zat sisa yang keberadaan dalam tubuh kita tidak diperlukan bahkan akan mengganggu, maka harus kita keluarkan saat kita bernapas. Pertukaran antara oksigen dan karbondioksida melalui pernapasan terjadi dalam paru-paru. Pernapasan atau bisa dibilang (respirasi) adalah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran sisa oksidasi (reaksi dengan oksigen) di dalam tubuh berupa karbondioksida dan uap air melalui alat pernapasan. Pernapasan meliputi dua proses, yaitu :
  • Inspirasi, yaitu pemasukan udara luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan
  • Ekspirasi, yaitu pengeluaran udara pernapasan ke luar tubuh melalui alat pernapasan
Berdasarkan tempatnya, respirasi terbagi atas :
  • Respirasi eksternal, yaitu pertukaran gas (O2 dan CO2) dari udara luar masuk ke aliran darah melalui alveolus (alat pernapasan)
  • Respirasi internal, yaitu pertukaran gas O2 dan CO2 yang terjadi di dalam sel-sel tubuh.

A. Alat Pernapasan Pada Manusia

   Manusiabernapas dengan menggunakan alat-alat pernapasan. Selain itu, untuk menarik dan mengeluarkan napas digunakan pula otot-otot yang berada pada daerah dada dan perut. Alat pernapasan yang utama adalah paru-paru. Namun untuk masuk ke dalam tubuh, udara memerlukan alat lain seperti hidung, tenggorokan dan lain-lain.

Rongga hidung merupakan alat pernapasan yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara luar. Rongga ini mengadung indera enciuman. Dinding rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir. Pada lubang hidung tumbuh bulu-bulu halus.  lendir dan bulu-bulu halus berguna untuk menyaring debu atau benda halus lain yang masuk bersama-sama dengan udara. Di dalam rongga ini udara disesuaikan suhunya dengan suhu tubuh. Selain suhu, kelembapan udara yang masuk disesuaikan pula supaya tidak terlalu lembap dan tidak terlalukering. Melalui rongga hidung, udara diteruskan ke laring, yaitu pangkal tenggorokan. Di daerah ini terdapat lubang yang menuju saluran pernapasan. Sewaktu bernapas, lubang yang menuju saluran pernapasan. Sewaktu bernapas, lubang menuju saluran pencernaan ditutup oleh anak tekak yang disebut epiglotis.

Batang tenggorokan merupakan saluran yang dibentuk oleh cincin tulang rawan berselang-seling dengan otot polos yang melingkar. Saluran ini merupakan lubang terbuka. Epitel tenggorokan memiliki bulu getar yang digunakan untuk menolak debu atau benda asing keluar. Jika kotoran udara sudah banyak yang melekat pada bulu getar, udara pada paru-paru akan terangsang dan mendesak debu itu keluar. Pada keadaan tersebut terjadilah bersin. Tenggorokan bercabang dua menjadi bronkus. Cabang satu menuju paru-paru sebelah kiri dan satu lagi menuju ke paru-paru sebelah kanan. Bronkus di sebelah kiri lebih mendatar dibandingkan yang kanan. Hal ini disebabkan di sebelah kiri terletak jantung (jadi bronkus kiri seolah-olah lebih terangkat oleh jantung), sedangkan bronkus kanan lebih menurun.

Karena bronkus kanan lebih tegak, maka benda-benda termasuk bakteri patogen yang sempat masuk ke dalam saluran napas lebih mudah jatuh ke dalam paru-paru kiri di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi bronkiolus. Bronkiolus dibentuk oleh cincin tulang rawan yang diselang seling oleh otot polos. Diameter saluran bronkiolus makin menyempit di bagian ujungnya. Pada ujung bronkiolus terdapat kantung udara yang disebut alveolus. Paru-paru dilapisi oleh selaput yang tipis tapi kuat. Lapisan luar menempel pada rongga dada dan lapisan dalam menempel pada lobus paru-paru. Diantara selaput terdapat cairan pleura. Dengan demikian kedua selaput itu disebut lapisan pleura. Paru-paru terletak di dalam rongga dada. rongga dada dibatasi oleh tulang punggung di bagian belakang dan tulang rusuk, serta tulang dada di bagian dada. Di antara tulang-tulang tersebut terdapat otot-otot antar tulang rusuk. Di bagian bawah rongga dada terdapat sekat rongga dada (diafragma) yang terdiri atas otot-otot.

B. Proses Pernapasan'

   Bagaimanakah manusia bernapas? Cobalah anda tarik napas perlahan-lahan dan rasakan apa yang terjadi. Saat anda bernapas, anda menghirup udara melalui hidung. Udara yang anda hirup mengandung oksigen dan juga gas-gas lain. Dari hidung, udara terus masuk ke tenggorokan, kemudian ke dalam paru-paru. Akhirnya, udara akan mengalir sampai ke alveolus yang merupakan ujung dari saluran. Oksigen yang terkandung dalam alveolus bertukar dengan karbondioksida yang terkandung dalam darah yang ada di pembuluh darah  alveolus melalui proses difusi.

Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin. Selanjutnya darah yang telah mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh. Tahukah anda, untuk apa darah mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh? Oksigen diperlukan untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas karbondioksida yang dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh akan ditukar dengan oksigen. Selanjutnya, darah mengangkut karbondioksida untuk dikembalikan ke alveolus paru-paru dan akan dikeluarkan ke udara melalui hidung saat anda mengeluarkan napas. Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara masuk.

Saat adan mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga udara ke luar. Jadi, hal yang perlu anda ingat, bahwa udara mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke tempat yang bertekanan lebih kecil.

1. Jenis Pernapasan

Berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi dan ekspirasi, orang sering menyebutnya pernapasan dada dan pernapasan perut. Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.

a. Pernapasan dada

 Pernapasan dada terjadi karena otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada ini membuat tekanan dalam rongga dada mengecil dan paru-paru mengembang . Pada saat paru-paru mengembang, tekana udara  di luar lebih besar dari pada di dalam paru-paru, akibatnya udara masuk. Sebalikna, saat otot antartulang rusuk berelaksasi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengeecil sehingga tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara keluar.

b. Pernapasan perut

Pernapasan ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma berkontraksi, rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaan semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit, mendorong paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya, udara dari paru-paru akan keluar.

2. Kapasitas Paru-paru

Udara yang masuk dan keluar saat berlangsungnya proses pernapasan biasanya dinamakan udara pernapasan atau volume udara tidal. Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan biasanya kira-kira 500 mL. Jika anda menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita tarik mencapai 1500 mL. Udara ini dinamakan udara komplementer. Jika anda mengembuskan napas sekuat-kuatnya, volume udara yang dapat ditembuskan juga sekitar 1500 mL. Udara ini dinamakan udara suplementer.

Meskipun anda telah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu. Sekarang, anda dapat menghitung kapasitas vital paru-paru adalah jumlah dari volume udara tidal, volume udara komplementer, dan volume udara suplementer. Selain itu, anda juga dapat menghitung kapasitas total paru-paru yang merupakan jumlah dari kapasitas vital paru-paru dan udara residu. Selain mengirup udara melalui hidung, anda juga dapat menghirup udara melalui mulut. Menurutmu, manakah cara yang lebih baik? Bernapas dengan hidung tentu lebih sehat dibandingkan menggunakan mulut. Udara yang masuk melalui hidung, disaring terlebih dahulu oleh rambut-rambut yang terdapt di dalam hidung, sehingga udara tersebut lebih bersih. Kamu ingat bahwa dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut dan selaput lendir untuk menyaring udara yang masuk.

C. Mekanisme Pernapasan

   Saat kita bernapas udara akan masuk ke rongga hidung, kemudian menuju laring, masuk dalam trakeakemudian bronkus dan akhirnya masuk ke paru-paru. Di dalam paru-paru terdapat alveolus dengan dinding sangat tipis dan lembap. Hal ini diperlukan supaya pertukaran gas antara ruang alveolus dengan kapiler darah yang memenuhi alveolus dapat berlangsung dengan baik. Kapiler darah dari alveoli kaya akan oksigen akan bergabung menuju vena paru-paru kemudian menuju jantung dan disebarkan ke seluruh tubuh. Saat darah yang kaya oksigen masuk ke dalam sel tubuh, terjadi pertukaran gas oksigen dan karbondioksida. Oleh aliran darah karbondioksida di bawa ke paru-paru dan dikeluarkan dengan cara ditukar dengan oksigen.

Udara dapat terpompa keluar dan masuk di dalam paru-paru karena adanya kerja otot-otot. Saat menarik udara ke dalam paru-paru atau disebut sebagai inpirasi, rongga dada membesar, tekanannya berkurang, maka udara luar masuk ke paru-paru. Saat menghembuskan udara atau ekspirasi, rongga dada mengecil, tekanan menjadi tinggi, maka udara dari paru-paru keluar. Membesar dan mengecilnya volume rongga dada dapat dikontrol sekehendak kita, yaitu dengan melibatkan otot-otot yang berada di antara tulang rusuk, otot dada, dan otot yang membentuk diafragma. Pernapasan yang menggunakan kerja otot-otot rusuk, sehingga saat bernapas dada tampak turun naik disebut sebagai pernapasan dada. Apabila otot perut dan otot diafragma berkontraksi maka udara masuk ke dalam paru-paru.

Sebaliknya apabila otot perut dan otot diafragma relaksasi maka udara keluar dari paru-paru. Pernapasan inilah yang dikenal dengan pernapasan perut. Dalam keadaan tidur orang lebih sering menggunakan pernapasan perut.

D. Gangguan Sistem Pernapasan

   Gangguan pada pernapasan dapat disebabkan oleh adanya gangguan atau kelainan pada organ penyusun sistem pernapasan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh faktor keturunan, kebiasaan merokok, penggunaan obat terlarang, oleh virus ataupun bakteri. Pada beberapa orang memiliki faktor genetik berupa alergi yang dapat menimbulkan penyempitan pada bronkus. Akibat penyempitan akan membuat kekurangan oksigen dan merasa sesak napas. Penyakit seperti ini lebih kita kenal sebagai asma. Kebiasaan merokok sangat berpotensi besar dalam merusak paru-paru.

Dalam rokok terkandung nikotin yang bersifat racun dan dapat menimbulkan kanker atau karsiogenetik. Rokok juga dapat menyebabkan kita terserang bronkitis. Bronkitis merupakan peradangan pada bronkus. Radang pada bronkus ini akan membuat tubuh kita menghasilkan lendir sebagai reaksi perlawanan terhadap penyakit yang masuk. Lendir pada saluran bronkus akan mengganggu jalannya pernapasan karena menimbulkan penyempitan pada jalan udara yang masuk ataupun keluar dalam bronkus. Obat terlarang sperti sabu-sabu, kokain, heroin, dan lain-lain sangat berpotensi dalam merusak seluruh organ dalam tubuh kita, selain ginjal, otak, dan hati. Organ yang paling cepat terpengaruh oleh penggunaan obat terlarang ini adalah paru-paru, terutama jika penggunaan obat dilakukan dengan cara menghisap melalui sistem pernapasan.

Fungsi paru-paru akan terganggu yang menyebabkan paru-parunya mulai menyusut dan mengecl. Akibat penggunaan obat terlarang kanker pada paru-paru seperti terpicu dengan cepat untuk membesar dan menjadi ganas. Virus yang dapat menimbulkan penyakit paru-paru kita kenal sebagai virus H5N1. Virus ini menunjukkan gejala sesak nafas dan demam yang tinggi. Virus ini ditularkan burung, ayam, bebek dan unggas lainnya. Sehingga dikenal sebagai virus flu burung. Bakteri mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem pernapasan. Penyakit akibat bakteri ini kita kenal sebagai TBC. Bakteri ini akan menimbulkan peradangan pada dinding alveolus, sehingga fungsi alveolus untuk memasukkan udara dalam tubuh terhambat. Jika keseluruhan dari paru-paru mengalami kerusakan pada alveolusnya akibat bakteri ini, maka akan menimbulkan kematian karena tidak ada oksigen yang bisa masuk ke dalam tubuh kita.

Demikian materi "Penjelasan Sistem Pernapasan Manusia", semoga bermanfaat.

Related Posts:

Sistem Peredaran Darah Manusia

   Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem yang sangat berperan dalam keseluruhan aktivitas tubuh. Melalui peredaran darah  zat makanan hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh yang memerlukan. Oksigen yang diperoleh dari sistem pernapasan disebarkan melalui peredaran darah dan karbodioksida pun diangkut oleh peredaran darah untuk dikeluarkan melalui paru-paru. Sisa makanan dan zat-zat yang tidak diperlukan tubuh akan dibawa oleh aliran darah ke ginjal dan usus besar untuk dibuang. Bahkan sistem saraf pun akan terganggu kerjanya jika aliran darah ke otak tidak mengalir dengan benar.

Sistem peredaran darah terdiri dari sistem kardiovaskular yang berfungsi untuk mendistribusikan darah dan sistem limfatik yang mengedarkan getah bening. Kedua sistem tersebut terpisah satu sama lain. Peredaran getah bening memakan waktu yang lebih lama dari peredaran darah. Darah adalah cairan yang terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang diedarkan oleh jantung melalui sistem vaskuler vertebrata. Darah membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkut limbah buangan dari jaringan tersebut. Getah bening pada dasarnya adalah hasil daur ulang plasma darah yang berlebih setelah disaring dan dibawa ke sistem limfatik. Sistem kardiovaskular (berasal dari bahasa latin yang berarti "Jantung" dan "Pembuluh") terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Sedangkan getah bening, kelenjar getah bening, dan pembuluh darah bening membentuk sistem limfatik.

Manusia memiliki sistem kardiovaskular tertutup (artinya darah tidak pernah keluar dari jantung arteri, vena, dan kapiler). Hewan vertebrata juga memiliki sistem kardiovaskular tertutup. Sistem limfatik adalah sistem terbuka karena cairan yang jumlahnya berlebih harus dikembalikan ke darah.

A. Struktur Sistem Peredaran Darah

1. Sistem Kardiovaskular 

Komponen penting dari sistem kardiovaskular manusia adalah jantung, darah, dan pembuluh darah. Sistem ini mencangkup sirkulasi paru-paru yang memberikan oksigen ke darah dan membawa keluar karbondioksida dan uap air dari tubuh. Orang dewasa rata-rata memiliki sekitar 5 sampai 6 liter darah, itu merupakan 7% dari total berat badan. Sistem pencernaan pada manusia bekerja dengan sistem sirkulasi untuk memberikan nutrisi ke jantung. Sistem kardiovaskular tertutup yang berarti darah tidak pernah meninggalkan jaringan pembuluh darah. Sebaliknya, oksigen dan nutrisi dapat berdifusi ke luar dari lapisan pembuluh darah dan memasuki cairan interstitial. Cairan tersebut kemudian membawa oksigen dan nutrisi ke sel serta membawa karbondioksida dan limbah keluar dari sel dan masuk ke pembuluh darah. Komponen lain dari sistem peredaran darah adalah sistem limfatik, yang terbuka.

2. Darah

Darah pada manusia terdiri dari plasma darah dan bagian sisanya berupa bagian yang pada, yaitu sel-sel darah atau butir-butir darah. Plasma darah atau cairan darah merupakan bagian cair dari darah yang merupakan 55% dari bagian darah itu sendiri. Plasma darah terdiri atas air (±90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah, sari-sari makanan (glukosa dan asam amino), enzim, antibodi, hormon, dan zat metabolisme, serta gas-gas (oksigen, karbondioksida, dan nitrogen). Di dalam plasma darah terdapat pula fibrinogen yang dapat berubah menjadi benang-benang fibrin, yang berguna untuk menutup luka. Plasma darah yang telah dipisahkan fibrinogennya dinamakan serum. cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari makanan dari usus kemudian ke hati, dari hati diedarkan ke seluruh bagian tubuh. Plasma darah mengangkut sisa metabolisme berupa karbondioksida (sebagian diangkut oleh darah merah) kembali dari jaringan ke jantung kemudian ke paru-paru.

Sisa metabolisme lain berupa zat urea diangkut dari jaringan ke organ pengeluaran, yaitu ginjal. Plasma darah mengangkut hormon dari kelenjar buntu ke bagian tubuh yang memerlukan. Plasma darah juga berfungsi sebagai penjaga tekanan osmosis cairan tubuh karena plasma darah mengandung molekul-molekul protein dan garam-garam tertentu. Sel-sel darah, terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Sel darah merah merupakan bagian terbesar dari sel darah yaitu sekitar 99% sel darah merah berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung, sering berada dalam keadaan bertumpukan. Sel darah putih memiliki ukuran lebih besar daripada sel darah merah, tidak berpigmen, dan mempunyai inti yang bentuknya bermacam-macam. Keping darah berbentuk kecil, tidak beratur, tidak berinti dan kelompok membentuk kepingan-kepingan di dalam darah. 

Sel darah merah selain merupakan penentu golongan darah seseorang juga berfungsi sebagai pengangkut oksigen. Oksigen diangkut oleh darah dengan cara diikat oleh hemoglobin. Hemoglobin yang telah mengikat O2 menyebabkan darah berwarna merah dan disebut sebagai oksihemoglobin. Reaksi pengikatan O2 oleh hemoglobin terjadi di dalam paru-paru, sedangkan pelepasan O2 oleh hemoglobin dilakukan di dalam sel di seluruh tubuh. Sel darah merah dibentuk oleh sumsum merah pada tulang pipih dan tulang pipa. Saat bayi dalam kandungan, Sel darah merah dibentuk oleh hati dan limpa. Sel darah merah yang telah tua (± berumur 120 hari) akan dirombak di hati dan limpa. Di hati dan limpa. Di dalam hati, hemoglobin diubah menjadi  zat empedu (bilirubin). Zat besi yang dilepaskan oleh hemoglobin digunakan untuk membentuk sel darah merah baru.

Sel darah putih dibentuk di sumsum merah pada tulang pipih, limpa dan kelenjar getah bening. Fungsi sel darah putih adalah untuk membunuh kuman  penyakit dalam tubuh dan membentuk antibodi. Fagosit dapat menumbuh kuman penyakit dengan cara "memakannya". Fagosit dapat bergerak seperti amoeba dan dapat keluar menembus dinding kapiler darah menuju jaringan sekitarnya.
Gambar bentuk-bentuk sel darah putih

Pada jaringan yang luka sering timbul nanah. Nanah terdiri atas sel darah putih yang rusak, kuman yang mati, dan sel jaringan yang rusak. Limfosit menyerang kuman dengan cara membentuk antibodi. Antibodi akan bereaksi dengan kuman membentuk gumpalan. Gumpalan itu kemudian akan "dimakan" oleh fagosit. Limfosit juga dapat menghasilkan antibodi berupa antitoksin, yang dapat menetralkan racun yang dihasilkan oleh kuman. Keping darah dibuat dalam sumsum merah. Dalam 1 mm3 darah terdapat 250.000 keping darah, yang merupakan 0,6% dari padatan darah. Keping darah berfungsi dalam proses pembekuan darah apabila terjadi luka. Saat terjadi luka, trombosit mengeluarkan enzim trombokinase yang akan mengubah protrombin menjadi trombin. Trombin akan mengubah protein darah, yaitu fibrinogen, menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin seperti jaring-jaring yang memerangkap sel darah merah sehingga darah berhenti mengalir.

3. Arteri

Arteri (pembuluh nadi) adalah pembuluh darah berdinding tebal yang membawa darah beroksigen dari jantung ke seluruh jaringan tubuh. Dalam gambar anatomi, arteri digambarkan berwarna merah, meskipun tidak benar-benar berwarna merah. Dinding arteri lebih tebal dibandingkan dinding vena dan keduanya terdiri dari tiga lapisan : endhotelium (bagian dalam), otot polos dengan serat elastis (bagian tengah), dan jaringan ikat dan serat elastis (bagian luar). Darah mengandung oksigen memasuki arteri setelah keluar dari ventrikel kiri (bilik kiri) melalui katup aorta. Bagian pertama dari arteri adalah aorta yang merupakan arteri terbesar dan memiliki dinding yang tebal. Arteri akan menuju bagian atas tubuh terlebih dahulu baru kemudian ke bagian bawah tubuh.

4. Kapiler

Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dengan diameter antara 5-10 mikrometer yang memungkinkan terjadinya pertukaran air, oksigen, karbondioksida, nutrien, serta limbah dengan sel di sekitarnya. Kapiler hanya terdiri dari satu lapis endothelium dan sebuah membran basal. Arteri pada akhirnya akan bercabang ke bagian-bagian kecil yang disebut arteriol dan kemudian menuju kapiler. Kapiler juga berfungsi membawa darah ke dalam vena.

5. Vena

Vena (pembuluh balik) adalah pembuluh darah kecil yang umumnya membawa darah terdeoksigenasi ke jantung dari jaringan. Umumnya vena membawa darah yang mengandung karbondioksida, namun ada vena umbikalis yang membawa darah beroksigen dari paru-paru ke jantung. Dalam gambar anatomi, vena digambarkan berwarna biru, meskipun tidak benar-benar berwarna biru. Setelah darah melalui jaringan tubuh, kapiler akan bergabung ke venula dan selanjutnya bergabung ke vena. Semua vena pada akhirnya tergabung menjadi dua vena utama yaitu vena cava superior (dari bagian tubuh diatas jantung) dan vena cava inferior (dari bagian tubuh di bawah jantung). Keduan vena tersebut masuk ke serambi kanan pada jantung.

6. Pembuluh Koroner

Oksigen dan nutrisi untuk jantung sendiri dipasok melalui pembuluh koroner. Sistem sirkulasi koroner berfungsi menyediakan pasokan darah untuk otot jantung. Sirkulasi ini berawal dari arteri di dekat aorta yaitu arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Setelah memberikan suplai oksigen dan nutrisi ke otot jantung , darah kembali ke jantung melalui vena koroner dan menuju atrium kanan.

 7. Vena Portal

Terdapat aturan umum bahwa alirah daraharteri dari jantung akan menuju ke kapiler yang akan mengarah kembali ke jantung. Vena portal hepatical (terkadang disebut vena porta) adalah pengecualiannya. Vena portal hepatika adalah kumpulan kapiler yang berada di sekitar usus dimana darah menyerap berbagai sari-sari makanan. Vena porta tidak mengarah ke jantung, melainkan ke hati (hepar) untuk memproses sari-sari makanan.

8. Jantung

Jantung terletak di dalan rongga dada, diapit oleh belahan paru-paru agak ke sebelah belakang. Ukurannya kurang lebih sebesar kepala tangan berwarna merah tua, dan dibungkus oleh selaput yang bernama pericardium. Otot-otot jantung dialiri oleh pembuluh-pembuluh darah yang disebut pembuluh koroner. Jantung manusia terdiri atas empat ruangan. Belahan kiri sama dengan belahan kanan jantung yang terpisah sama sekali. Belahan kiri terdiri atas serambi (atrium) krir dan bawahnya ada bilik (ventrikel) kiri. Belahan kanan terdiri atas serambi (atrium) kanan dan di bawahnya terdapat bilik (ventrikel) kanan.

Di antara serambi dan bilik terdapat katup yang membuka ke arah serambi. Pada bilik kanan terdapat lubang yang berhubungan dengan aorta yang menuju ke paru-paru, sedangkan pada bilik kiri terdapat lubang yang berhubungan dengan aorta yang menuju ke seluruh tubuh. Pada lubang-lubang ini pun terdapat katup. Kita tidak dapat menghentikan atau mempercepat kerja otot jantung karena jantung bekerja diperintah oleh saraf otonom yang berpusat di otak. Jantung dapat berkontraksi dan berelaksasi. Siklus kerja jantung ada dua macam yaitu kontraksi otot jantung (sistol) dan relaksasi otot jantung (diastol). Saat kontraksi otot jantung memiliki tekanan tertinggi sedangkan saat relaksasi memiliki tekanan rendah. Siklus jantung yang normal saat istirahat adalah 0,8 detik sehingga denyut jantung pada orang dewasa rata-rata 70 kali/menit, namun denyut jantung dipengaruhi oleh umur dan aktivitas orang yang bersangkutan. Misalnya setelah berolahraga denyut jantung kita bertambah cepat.

B. Mekanisme Sistem Peredaran Darah

Kerja sistem peredaran darah di kontrol oleh jantung, yang memompa darah sehingga dapat beredar ke seluruh tubuh. Pada saat otot jantung berelaksasi, jantung dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan tekanannya kecil. Akibatnya darah dari vena kava (darah kotor dari tubuh), masuk ke dalam serambi kanan, klep AV membuka dan darah terus masuk ke bilik kanan. Sementara di belahan jantung sebelah kiri, darah dari vena pulmonalis (darah bersih dari paru-paru) masuk ke bilik kiri. Pada saat otot jantung berkontraksi jantung dalam keadaan mengerut. Darah yang sudah ada dalam bilik kanan di pompa masuk ke arteri pulmonalis. Waktu itu klep AV menutup sedangkan klep ke arteri pulmonalis membuka. Di bagian jantung sebelah kiri, darah di dalam bilik kiri dipompa masuk ke aorta. Pada saat itu, klep AV menutup, sedangkan klep ke aorta membuka.


Pada sistem peredaran darah manusia terdapat dua lintasan peredaran darah, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Kedua peredaran darah ini disebut peredaran darah ganda. Peredaran darah kecil disebut juga peredaran darah paru-paru. Peredaran darah ini dimulai dari darah kotor yang berada di dalam bilik kanan jantung terpompa keluar (saat jantung berkontraksi), menuju ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis bercabang dua, satu paru-paru kiri dan satu paru-paru kanan. Sesampainya di paru-paru, karbondioksida dilepaskan dari tubuh kemudian darah mengikat oksigen. Dari paru-paru, darah yang kaya oksigen mengalir ke dalam vena pulmonalis kiri dan kanan. Vena pulmonalis kiri dan kanan kemudian bersatu menjadi vena pulmonalis. Vena pulmonalis masuk ke serambi kiri jantung.

Dibandingkan dengan peredaran darah kecil, peredaran darah besar lebih luas lintasannya. Pada Peredaran darah besar, darah harus mencapai berbagai organ dan bagian tubuh atas maupun bawah. Oleh karena itu, peredaran darah besar disebut pula peredaran darah tubuh karena darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Darah bersih di dalam bilik kiri jantung dipompa masuk ke dalam aorta. Aorta bercabang menuju ke bagian atas tubuh (kepala dan tangan) dan menuju ke bagian bawah tubuh. Aorta yang menuju ke bagian bawah tubuh ada yang menuju ke hati, usus, lambung, ginjal, anggota tubuh, dan ke jaringan tubuh bagian bawah. Dari organ-organ tersebut, darah akan kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena). Dekat ke jantung, vena-vena tersebut bersatu membentuk vena kava anterior. Kemudian masuk ke serambi kiri jantung.

Pada sistem peredaran darah manusia, antara darah yang bersih yang banyak mengandung oksigen dengan darah kotor yang mengandung sisa metabolisme tidak pernah tercampur. Peredaran darah berfungsi untuk menjaga agar suhu tubuh tetap stabil. Bagian tubuh yang sedang aktif bekerja biasanya mengeluarkan panas. Panas ini oleh aliran darah terbawa ke bagian tubuh yang lebih dingin. Dengan demikian, suhu tubuh manusia konstan (tetap).

C. Sirkulasi Dalam Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

   Terdapat beberapa sirkulasi pada sistem peredaran darah pada manusia. Selain itu, sistem limfatik juga termasuk sirkulasi pada sistem peredaran darah pada manusia

1. Sirkulasi Paru-paru

Sistem peredaran darah dari paru-paru adalah bagian dari sistem kardiovaskular dimana darah kurang-oksigen dipompa dari jantung, melalui arteri pulmonalis (arteri paru-paru), ke paru-paru untuk mengambil oksigen, dan kembali ke jantung melalui vena pulmonalis (vena paru-paru). Di paru-paru (tepatnya di alveolus) terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida. Suplai darah untuk paru-paru sendiri di suplai oleh sirkulasi bronkial.

2. Sirkulasi Otak

Otak mendapatkan suplai darah ganda yang berasa; dari arteri di bagian depan (arterior) dan belakang (posterior). Arteri arterior memasok darah ke otak bagian belakang dan batang otak. Sirkulasi dari depan dan belakang akan bergabung di lingkaran willis.

3. Sirkulasi Ginjal

Sirkulasi ginjal menerima sekitar 20% darah yang dikeluarkan oleh jantung. Ginjal menerima darah dari aorta abdominal dan selanjutnya ke vena kava ascending. Pembuluh ini selain untuk memberikan pasokan oksigen dan nutrisi ke ginjal, sirkulasi ginjal juga berfungsi sebagai tempat penyaringan darah.

4. Sistem Limfatik

Sistem limfatik adalah bagian dari sistem peredaran darah. Sistem ini terdiri dari pembuluh limfatik, kapiler getah bening, kelenjar getah bening, dan getah bening. Salah satu fungsi utama sistem limfatik adalah untuk membawa getah bening dan membawanya kembali ke jantung untuk kembali ke sistem kardiovaskular. Fungsi utama lainnya adalah berperan dalam sistem kekebalan tubuh pada manusia.

D. Cara Kerja Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

   Sistem peredaran darah adalah sebuah siklus. Di dalam jantung, darah di vena akan mask ke serambi kanan (atrium kanan) kemudian menuju bilik kanan (ventrikel kanan) untuk dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Setelah terjadi difusi dan oksigen sudah masuk ke dalam hemoglobin dan karbondioksida dikeluarkan dari hemoglobin, darah akan dibawa menuju jantung tepatnya serambi kiri (atrium kiri) melalui vena pulmonalis. Disana darah akan dialirkan ke bilik kiri (ventrikel kiri) untuk dipompa ke seluruh tubuh. Beberapa darah memasuki usus untuk mengambil sari-sari makanan dan dibawa ke hati (liver) melalui vena porta hepatical. Ada juga darah yang menuju ke ginjal untuk melakukan penyaringan darah. Sisanya menuju ke seluruh sel di dalam tubuh untuk dilakukan metabolisme. Setelah itu, semua darah yang mengandung sisa metabolisme (karbondioksida) akan kembali ke jantung melalui vena.


E. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah

   Gangguan pada sistem peredaran darah dapat berupa kerusakan pada alat peredaran darah dapat juga berupa kelainan yang merupakan faktor bawaan. Kita sering mendengar orang terserang darah tinggi atau sampai dengan stroke. Penyakit darah tinggi seseorang cenderung disebabkan karena kerusakan pada pembuluh darah yang ditunjang dengan kebiasaan hidup yang kurang sehat. Penyempitan pembuluh darah dapat terjadi adanya kerusakan pada pembuluh darah yang kemudian diperbaiki oleh tubuh. Setelah tertutupi oleh keping darah dan benang fibrin, endotelium memperbanyak diri, hal ini membuat adanya celah dengan dinding pembuluh sebelumnya sehingga kolesterol terjebak dalam celah tersebut. Keberadaan kolesterol akan memancing semakin banyaknya tumpukan lemak berkumpul dalam celah sehingga pembuluh yang dapat dilalui oleh darah menyempit. Hal ini membuat pada bagian pembuluh yang menyempit terjadi kenaikan tekanan darah. 

Gangguan pada pembuluh dapat juga berupa varises, yaitu kelainan pada pembuluh darah vena akibat aliran darah tertahan, misalnya akibat terlalu lama berdiri sehingga pembuluh vena kaki kadang-kadang membesar. Wasir atau ambiyen terjadi terlalu banyak duduk kadang-kadang mengakibatkan pembuluh darah di anus membesar atau ada kelainan pada pembuluh darah vena sehingga aliran darah tertekan. Gangguan dapat terjadi juga pada sel darah. Gangguan tersebut antara lain leukemia, anemia, dan hemofilia. Leukemia atau disebut juga kanker darah, merupakan penyakit bawaan berupa kanker sel sumsum tulang penghasil sel darah putih. Akibatnya, jumlah sel darah putih meningkat secara tidak terkendali. Selain itu, sel darah putih "memakan" sel darah merah sehingga penderita mengalami anemia berat. Anemia adalah kurangnya jumlah hemoglobin di dalam sel darah merah. Jadi, anemia dapat disebabkan karena kekurangan darah merah. Hemofilia merupakan penyakit bawaan berupa darah yang sulit membeku.

Gangguan pada jantung juga dapat bersifat bawaan. Gangguan jantung berupa kerusakan pada klep jantung atau penyumbatan dalam jantung. Jantung merupakan organ penentu hidup matinya seseorang, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk membuat jantung terus dapat digunakan. Alternatif terkahir dalam mengatasi gangguan jantung adalah dengan pencangkokan jantung. Pencangkokan (transplantasi) jantung pertama kali dilakukan oleh christian bernhard dari afrika selatan pada tahun 1969.

Demikian penjelasan materi "Sistem Peredaran Darah Manusia", semoga bermanfaat.

Related Posts:

Rangkuman Sistem Organ Tubuh Manusia Dan Fungsinya

   Manusia adalah organisme multiseluler yang kompleks di mana untuk melangsungkan hidupnya membutuhkan kerja dari berbagai macam alat tubuh. Tubuh tersusun atas sel-sel sebagai unit pembangunan tubuh. Sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Beberapa jaringan akan menyatu untuk membentuk organ, dan organ-organ yang memiliki fungsi yang bersesuaian akan membentuk sistem organ. Sistem organ tersusun atas beberapa organ yang bekerja sama untuk menjalankan fungsi tertentu. Misalnya saja sistem pencernaan kita yang terdiri atas berbagai organ mulai dari mulut, lambung hingga usus. Rusaknya salah satu organ dalam suatu sistem akan mengganggu kerja dari keselururhan sistem organ tersebut. Apabila lambung mengalami kebocoran, tentu saja proses pecernaan makanan akan mengalami gangguan.

Sistem Organ Tubuh Manusia

  1. Sistem gerak pada manusia terbagi dalam dua kelompok, yaitu sistem gerak pasif yang tersusun atas tulang-tulang yang membentuk rangka tubuh, dan sistem gerak aktif yang tersusun atas otot-otot yang menempel pada tulang rangka.
  2. Rangka berfungsi untuk menunjang tubuh dan memberi bentuk tubuh, sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka, sebagai alat gerak pasif dan pelindung bagian tubuh yang lunak serta merupakan pusat penghasil sel-sel darah.
  3. Rangka tubuh manusia sebagian besar tersusun atas tulang keras dan sedikit tulang rawan. Tulang keras terbagi atas tiga bentuk utama, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Tulang rawan mengandung banyak zat perekat (kolagen) yang tersusun atas protein, sedangkan zat kapurnya sedikit. Hal ini menyebabkan tulang rawan bersifat lentur dan elastis.
  4. Manusia dapat menggerakkan tubuhnya karena adanya otot. Otot atau yang dikenal dengan istilah sehari-hari "daging" terdiri atas sel-sel otot. Sifat sel otot adalah mempunyai kemampuan untuk mengerut (kontraksi) dan mengembangkan kembali.
  5. Hubungan antar tulang pada rangka tubuh disebut sebagai persendian. Berdasarkan perbedaan kemampuan geraknya persendian terbagi dalam sendi gerak, sendi kaku dan sendi mati.
  6. Sendi gerak diantaranya berupa sendi peluru, sendi putar, sendi pelana, sendi gulung dan sendi engsel.
  7. Alat-alat pencernaan makanan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas yang akan menghasilkan enzim-enzim pencernaa. Enzim-enzim tertentu yang berfungsi untuk mengubah makanan menjadi zat yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh.
  8. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri kelenjar air liur, kelenjar getah, lambung, hati, dan pankreas.
  9. Di dalam mulut terjadi dua macam pencernaan, yaitu pencernaan mekanis oleh gigi dan pencernaan kimiawi oleh zat enzim ptyalin.
  10. Lambung terdiri atas 3 bagian, yaitu kardiaks, fundus, dan pilorus. Pada dinding lambung bagian fundus terdapat getah lambung yang terdiri dari air, lendir, asam lambung, pepsin, dan renin.
  11. Usus halus terdiri atas tiga bagian yaitu usus dua belas jari, usus tengah, usus penyerapan. Di usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
  12. Gerak peristaltik adalah gerak meremas dan mendorong makanan pada kerongkongan sehingga masuk ke dalam lambung.
  13. Makanan yang diperlukan oleh tubuh kita adalah makanan yang bergizi dalam jumlah yang cukup. Makanan yang bergizi mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, garam mineral, dan air.
  14. Pencernaan atau disebabkan bakteri. Gangguan akibat ketidakselarasan kerja usus besar pun dapatmenimbulkan berupa gangguan yang disebut konstipasi dan diare.
  15. Pernafasan manusia bertujuan untuk memperoleh oksigen dari udara dan mengeluarkan gas sisa pembakaran dari dalam tubuh.
  16. Alat pernafasan yang utama adalah paru-paru. Namun udara untuk masuk dalam tubuh memerlukan alat lain seperti hidung, tenggorokan dan lain-lain.
  17. Saat kita bernafas, udara akan masuk ke rongga hidung, kemudian menuju laring, masuk dalam trakea kemudian bronkus dan akhirnya masuk ke dalam paru-paru. Pernafasan yang menggunakan kerja otot-otot rusuk, sehingga saat bernafas dada tampak turun naik disebut sebagai pernafasan dada. Pernafasan yang menggunakan otot perut dan otot diafragma disebut dengan pernafasan perut.
  18. Gangguan pada pernafasan dapat disebabkan oleh adanya gangguan atau kelainan pada organ penyusun sistem pernafasan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh faktor keturunan, kebiasaan merokok, penggunaan obat terlarang, oleh virus ataupun bakteri.
  19. Organ utama penysusn sistem peredaran darah adalah darah, jantung dan pembuluh darah.
  20. Darah pada manusia terdiri dari plasma darah dan bagian sisanya berupa bagian yang padat, yaitu sel-sel darah atau butir-butir darah.
  21. Plasma darah atau cairan darah merupakan bagian cair dari darah yang merupakan 55% dari bagian darah itu sendiri. Plasma darah. terdri atas air (+90%), zat-zat yang terlarut yaitu protein darah, sari-sari makanan (glukosa dan asam amino), enzim, antibodi, hormon, dan zat sisa metabolisme, serta gas-gas (oksigen, karbondioksida, dan nitrogen).
  22. Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Sel darah merah merupakan bagian terbesar dari keping darah yaitu sekitar 99% sel darah merah berbentuk bikonkaf yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung, sering berada dalam keadaan bertumpukan.
  23. Pembuluh darah ada tiga macam, yaitu pembuluh nadi (arteri) yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari jantung. Pembuluh balik (vena) yaitu pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung dan pemnbuluh kapiler yaitu pembuluh darah yang sangat halus yang ada di jaringan tubuh.
  24. Pada sistem peredaran darah manusia terdapat dua lintasan peredaran darah, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Kedua peredaran darah ini disebut peredaran darah ganda. 
  25. Gangguan pada sistem peredaran darah selain berupa kerusakan pada alat peredaran juga dapat berupa kelainan yang merupakan faktor kelainan.

Fungsi Organ Tubuh Manusia 

   Sistem organ pada tubuh manusia memiliki fungsi yang beragam namun memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Organ adalah sekumpulan jaringan dalam tubuh manusia yang melakukan fungsi tertentu. Dalam tubuh manusia setidaknya ada sembilan sistem organ yang masing-masing sistem organ melakukan fungsi yang berbeda-beda. Sembilan sistem organ tersebut yaitu, sistem pencernaan, sistem pernafasan/respirasi, sistem sirkulasi, sistem pengeluaran, sistem gerak, sistem reproduksi, sistem syaraf, sistem integumen, dan sistem hormon.
Berikut penjelasan fungsi dari masing-masing sistem organ yang ada pada tubuh manusia :

1. Sistem Pencernaan

Pada tubuh manusia sistem pencernaan berfungsi untuk menghancurkan makanan yang masuk ke dalam tubuh lalu menyerap berbagai nutrisi dari makanan tersebut yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu sistem pencernaan juga berfungsi untuk membuang sisa-sisa makanan yang tidak berfungsi bagi tubuh. Ada dua proses pencernaan yang terjadi dalam tubuh manusia yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pada pencernaan mekanik makanan dirubah menjadi bentuk yang lebih halus untuk mempermudah proses pencernaan itu sendiri. Sedangkan pada pencernaan kimiawi makanan yang telah halus tadi dirubah menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan bantuan enzim-enzim yang ada dalam mulut, lambung, dan usus. 

Organ-organ yang berperan dalam sistem pencernaan diantaranya, yaitu mulut, esophagus, perut, usus kecil, usus besar, dan anus. Proses pencernaan makanan itu sendiri di bagi menjadi beberapa bagian, meliputi :
  1. Ingesti yaitu proses memasukkan makanan melalui mulut
  2. Mastikasi yaitu proses pengunyahan makanan menggunakan gigi
  3. Deglutisi yaitu proses menelan makanan di kerongkongan
  4. Digesti yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim yang ada di lambung
  5. Absorbs yaitu proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di usus halu
  6. Defekai yaitu proses pengeluaran sisa-sisa makanan yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh melalui organ anus.
Sistem pencernaan itu sendiri terdiri dari berbagai macam organ, yaitu mulut, saluran pencernaan, dan kelenjar pencernaan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai organ-organ yang terlibat dalam sistem pencernaan manusia :

1. Rongga Mulut

Proses pertama dalam pencernaan terjadi di rongga mulut, di mama makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut.  Di dalam mulut sendiri terdapat beberapa organ yaitu :
  • Gigi. Gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis  di mana makanan akan dirubah menjadi bagian-bagian yang lebih halus. Proses ini berguna untuk mempercepat proses pencernaan dengan bantuan enzim pencernaan.
  • Lidah. Lidah merupakan organ pencernaan yang berfungsi untuk mencampur dan menelan makanan. Lidah membantuk penempatan makanan sehingga dapat dikunyah oleh gigi.
  • Kelenjar ludah. Di dalam mulut terdapat 3 kelenjar ludah yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula sublingualis. Setelah proses mekanik oleh gigi, makanan akan bercampur dengan ludah agar menjadi lembek dan mudah di telan. Makanan yang telah di lumatkan dengan air liur disebut bolus. Bolus ini akan diteruskan ke sistem pencernaan lainnya.

2. Saluran Pencernaan

Berikut beberapa organ dalam saluran pencernaan :

a. Kerongkongan  (esophagus)

Kerongkongan merupakan saluran panjang yang berfungsi sebagai jalan bolus dari mulut ke lambung. Jalannya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan ini disebabkan oleh adanya suatu gerakan yang disebut gerakan peristaltic ini terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian di lapisan otot dinding kerongkongan.

b. Lambung (ventriculus)

 Lambung merupakan saluran pencernaan yang terletak di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanim yang dibantu oleh dinding lambung dan pencernaan kimiawi yang di bantu oleh getah lambung. Lambung ini berfungsi sebagai tempat untuk menampung makanan.

c. Usus halus

Usus halus berfungsi untuk menyerap nutrisi yang terdapat dalam makanan. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan secara kimiawi dengan bantuan berbagai macam enzim pencernaan.

d. Usus besar

Setelah nutrisi dan makanan diserap di usus halus, makanan akan disalurkan ke usus besar. Fungsi utama usus besar adalah untuk menyerap air dan elektrolit dari sisa pencernaan dan menyimpan kotoran sampai diekskresikan.

e. Rectum

Rektum (poros usus) merupakan organ pencernaan yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung feses.

f. Anus

 Feses akan di dorong oleh otot-otot polos menuju ke anus sebelum akhirnya di buang ke luar tubuh. Proses pembuangan festes ini dinamakan defekasi. Otot-otot di sekitar anus akan berkontraksi sehingga anus membuka dan mengeluarkan feses.

3. Kelenjar Pencernaan

Organ-organ pada kelenjar pencernaan meliputi ;
a. Hati yang berfungsi untuk :
1.Menghasilkan empedu sebagai kelenjar eksoren
2. Untuk menyimpan cadangan lemak, glikolen, vitamin A, B12, D, dan albumin
3. Fungsi utama hati biasanya dikaitkan dengan detoksifikasi zat-zat beracun dalam pencernaan

b. Pankreas yaitu kelenjar yang menghasilkan beberapa enzim pencernaan diantaranya yaitu protease, nuclease, amylase, dan lipase. Keluarnya enzim dari kelenjar pancreas bergantung pada aktivitas hormon sekretin yang dihasilkan oleh usus dua belas jari pada saat makanan masuk ke dalamnya.

c. Kelenjar empedu. Fungsi utama dari kantung empedu adalah untuk menyimpan empedu sampai di butuhkan untuk pencernaan. Kandung empedu juga membantu proses pencernaan lemak.

2. Sistem Pencernaan

Pada saat kita bernafas maka sistem pernapasan akan bekerja. Bernapas adalah proses mengambil oksigen di udara dan mengeluarkan karbondioksida. Organ-organ yang tedapat pada sistem pernapasan diantaranya yaitu :
  1. Hidung. Di dalam hidung terdapat rongga hidung yang berlapis selaput lender. Selaput lender ini berfungsi untuk menangkap benda asing yang terbawa oleh oksigen dari udara yang masuk ke saluran pernapasan. Di dalam hidung juga terdapat rambut-rambut hidung yang berfungsi sebagai penyaring kotoran yang masuk bersama dengan oksigen. Fungsi hidung sendiri selain sebagai alat pernafasan juga sebagai alat indera pencium.
  2. Faring (pangkal tenggorokan). faring adalah percabangan dua saluran yaitu nasofarings dan orofarings. Fungsi utama faring adalah untuk menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagai jalan makanan dan minuman yang ditelan.
  3. Laring. Laring terletak di antara faring dan trakea. Laring merupakan tempat epiglottis dan pita suara. Masuknya udara melalui faring menyebabkan laring bergetar dan terdengar sebagai suara.
  4. Tenggorokan/trakea. Tenggorokan berbentuk seperti pipa yang panjangnya kurang lebih 10 cm yang terletak di sebagian leher dan sebagian rongga dada. Trakea berfungsi untuk menyaring udara yang kita hirup dan juga bercabang ke bronkus.
  5. Paru-paru, merupakan organ vital yang sangat penting bagi manusia. Dalam sistem pernapasan paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Paru-paru bertugas untuk mentranfer oksigen yang dihirup ke dalam darah untuk kemudian dialirkan ke seluruh tubuh. Paru-paru berada di dalam rongga dada sebelah kiri dan kanan yang dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
  6. Diafragma. Diafragma adalah partisi otot antara perut dan rongga dada dan meluas di bagian bawah tulang rusuk. Fungsi utama diafragma adalah untuk membantu sistem pernapasan.

3. Sistem Sirkulasi

 Secara umum sistem sirkulasi berfungsi untuk memelihara kondisi seimbang di dalam seluruh jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan berfungsi secara optimal. Selain itu sistem sirkulasi juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh, mentransfer zat-zat makanan ke jaringan tubuh, dan menghantarkan hormondari satu bagian ke bagian tubuh lainnya. Sistem sirkulasi ini terdiri dari :

a. Sistem peredaran darah/Transportasi

Sistem transfortasi adalah proses pengedaran zat-zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengabilan zat-zat yang tidak di perlukan untuk dikeluarkan ke luar tubuh. Fungsi sistem peredaran darah adalah :
  • Untuk mensuplai oksigen dan sari-sari makanan yang diabsorbsi dari sistem pencernaan ke selururh jaringan tubuh
  • Membawa gas sisa berupa karbondioksida ke paru-paru
  • Mengembalikan zat sisa metabolisme ke ginjal untuk di sekresikan
  • Menjaga suhu tubuh
  • Mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur sel tubuh.
Sistem peredaran darah manusia meliputi beberapa organ di antaranya :
  • Darah yang berfungsi sebagai alat transfortasi utama dalam sistem sirkulasi
  • Jantung yang berfungsi untuk memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh manusia 
  • Pembuluh darah yang merupakan jalan bagi darah mengalir dari jantung menuju ke jaringan seluruh tubuh. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu pembuluh nadi, vena dan pembuluh kapiler.

b. Sistem peredaran getah bening/sistem limfa

 Sistem limfa berkaitan dengan sistem peredaran darah. Sistem limfa berfungsi untuk membuat getah bening atau limfa yang merupakan cairan yang mengandung sel darah putih. Getah bening ini bertugas untuk membantu tubuh untuk melawan infeksi yang menyerang tubuh. Perbedaan antara peredaran darah dengan peredaran getah bening bisa dilihat pada tabel berikut :

 4. Sistem Pengeluaran

Setiap hari dalam tubuh manusia terjadi berbagai macam reaksi yang sangat kompleks. Reaksi tersebut disebut dengan istilah metabolisme. Metabolisme sendiri terdiri dari anabolisme dan katabolsme. Anabolisme merupakan reaksi pengikat sedangkan katabolisme merupakan reaksi penguraian. Dari reaksi-reaksi tersebut menghasilkan zat-zat yang berguna dan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh atau bahkan dapat meracuni tubuh sehingga harus dikeluarkan. Proses pengeluaran dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu :
  1. Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses melalui anus
  2. Ekskresi, yaitu proses pengeluaran zat-zat metabolisme berupa CO2, H2O, NH3, zat warna empedu, dan asam urat. Sistem sekresi terdiri dari organ ginjal, kulit, hati, dan paru-paru
  3. Sekresi, yaitu proses pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan yang berupa substansi kimia berbentuk lender oleh sel kelenjar misalnya hormon dan enzim.
  4. Eliminasi, yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh baik dari rongga kecil maupun rongga yang besar

5. Sistem Gerak

Sistem gerak manusia terdiri dari sistem rangka dan sistem otot. Alat gerak manusia adalah tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak aktif karena mempunyai kemampuan untuk berkontraksi.

a. Sistem rangka

Rangka dewasa manusia terdiri dari 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran yang sangat bervariasi. Pada sistem gerak, rangka manusia berfungsi untuk :
  • Formasi bentuk tubuh
  • Formasi sendi-sendi 
  • Pelekatan otot-otot
  • Sebagai pengungkit untuk berbagai macam aktivitas tubuh
  • Sebagai penyokong berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan
  • Sebagai proteksi untuk melindungi organ-organ halus pada tubuh
  • Hemopoesis atau pembentukan sel-sel darah yang terjadi di sum-sum tulang belakang
  • Sebagai imunologis
  • Tempat penyimpanan kalsium
Sistem rangka di susun oleh beberapa tulang yang saling berhubungan . Rangka manusia dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu aksia dan apendikuler.
  1. Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh, yaitu tulang tengkorak, tulang belakang, tulang rususk, dan tulang dada. Rangka aksial terdiri dari 80 tulang.
  2. Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas dan bawah, terdiri dari 126 ruas tulang.
Dalam sistem rangka terdapat sendi yang merupakan penghunbung antar tulang sehingga mampu digerakkan. Berdasarkan arah geraknya sendi dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu :
  • Sendi putar, yang memungkinkan gerakkan memutar atau rotasi
  • Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah
  • Send pelana, yaitu persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi namun ke tidak semua arah
  • Sendi engsel merupakan persendian yang memungkinkan gerakan satu arah
  • Sendi luncur merupakan persendian yang memungkinkan gerakan rotasi pada satu bidang datar saja

b. Sistem otot

Otot memiliki 3 kemampuan khusus yaitu :
1. Kontrakbilitas, yaitu kemampuan untuk berkontraksi/memendek
2. Ekstensbilitas, yaitu kemampuan melakukan gerakan kebalikan akibat kontraksi
3. Elastisitas, yaitu kemampuan untuk kembali ke posisi semula setelah berkontraksi atau disebut relaksasi.
Otot manusia dibedakan menjadi 3 jenis otot, yaitu :
  1. Otot rangka/otot lurik merupakan otot yang melekat dan menggerakan tulang rangka
  2. Otot polos yang terdapat pada dinding penyusun organ-organ bagian dalam
  3. Otot jantung, merupakan otot yang hanya terdapat pada dinding jantung dan vena

6. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi berfungsi untuk menghasilkan keurunan dengan tujuan mempertahankan jenisnya. Sistem reproduksi terdiri dari sistem prian dan sistem reproduksi wanita.

a. Sistem Reproduski Pria

Terdiri dari :
  • Testis yang berfungsi untuk menghasilkan sperma dan hormon testosterone
  • Epididimid yang berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma
  • Vas deferens berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis/kantung semen atau mani
  • Uretra yang berfungsi untuk membawa sperma ke luar tubuh
  • Tubulus recti berfungsi sebagai tempat bermuaranya saluran dari tubulus seminiferus
  • Penis berfungsi sebagai alat untuk melakukan reproduksi (menyalurkan sel sperma)
  • Skrotum berfungsi sebagai alat untuk pembentukan sel sperma

  b. Sistem reproduksi wanita

Terdiri dari :
  • Ovarium (indung telur), yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon (esterogen dan progesteron)
  • Oviduk/tuba falopi/saluran telur, berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus
  • Uterus (kantung peranakan/rahim), berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi, menerima pembuahan ovum yang tertanam ke dalam endometrium, dan juga sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin
  • Vagina merupakan penghubung rahim ke bagian tubuh luar, juga menghasilkan berbagai macam sekresi
  • Vulva berfungsi sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi
  • Leher rahim (serviks) berfungsi untuk membantu perjalanan sperma dari vagina menuju rahim.

7. Sistem Saraf

Sistem saraf pada manusia berperan dalam proses iritabilitas yaitu kemampuan untuk menanggapi suatu rangsangan dari luar. Untuk menanggapi rangsangan sistem saraf memiliki 3 komponen, yaitu :
  • Reseptor, merupakan alat penerima rangsangan atau implus. Yang bertindak sebagai reseptor adalah panca indera
  • Konduktor, (penghantar implus), dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri yang terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron
  • Efektor, adalah bagian tubuh yang menganggapi rangsangan. Efektor yang paling penting dalam tubuh manusia adalah otot dan hormon.
Sel saraf terdiri dari tiga bagian utama yaitu :
  1. Bagian sel yang merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.
  2. Dendrit, merupakan sel saraf pendek dan bercabang-cabang yang berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
  3. Neurit (akson), berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Organ yang berperan dalam sistem saraf selain sel saraf itu sendiri yaitu :
  • Otak. Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia yang terletak di rongga tengkorak dan dihubungkan oleh 3 lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut durameter, selaput paling dalam adalah piameter dan selaput bagian tengah disebut arachnoid. Otak manusia terdiri dari 3 bagian yaitu :
  1. Otak besar (cerebrum), berfungsi sebagai pusat kegiatan-kegiatan yang disadari sperti berfikir, mengingat, berbicara dll
  2. Otak kecil (cerebellum), berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot-otot ketika bergerak
  3. Sumsum lanjutan, berfungsi sebagai pusat pengendalian penapasan, penyempitan pembuluh darah, mengatur denyut jantung, mengatur suhu tubuh dan kegiatan-kegiatan yang tidak disadari.
  • Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggung kedua. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk menghantarkan implus dan ke otak serta untuk memberi kemungkinan jalan terpendek secara reflex.

8. Sistem Integumen

Sistem integument merupakan sistem yang paling luas yang ada pada tubuh manusia. Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen. sistem ini terdiri dari kulit dan kelengkapannya termasuk kuku, rambut, kelenjar dan reseptor saraf khusus. Integument itu sendiri merupakan suatu kata yang berasal dari bahasa latin "Integumentum" yang berarti penutup. Fungsi sistem integumen adalah sebagai penutup organ atau jaringan dalam manusia untuk melindungi dari kontak luar.

a. Kulit

Kulit berfungsi untuk mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan dan mencegah masuknya benda-benda asing yang berasal dari luar seperti bakteri. Selain itu fungsi kulit lainnya adalah :
  • Untuk mengeluarkan keringat
  • Untuk pelindung tubuh
  • Untuk mengatur suhu tubuh
  • Sebagai tempat pembuangan vitamin D dan provitamin D dengan bantuan sinar matahari

b. Rambut 

Rambut adalah organ yang tumbuh di kulit yang berbentuk seperti benang. Fungsi rambut yaitu :
  • Untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk 
  • Menyaring udara pada hidung 
  • Sebagai pengatur suhu
  • Pendorong penguapan keringat
  • Dan sebagai indera peraba.

c. Kuku

Kuku merupakan se yang mirirp seperti jel dan mengeras. Fungsi utama kuku adalah untuk melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf.

9. Sistem Hormon

Kata hormon berasal dari bahasa yunani "Hormaein" yang berarti "Memacu". Hormon diproduksi oleh kelenjar endoktrin dan berfungsi untuk mengatur metabolisme dalam tubuh, perkembangan, pertumbuhan, reproduksi, dan tingkah laku. Hormon diperlukan dalam jumlah tertentu. Jika kekurangan atau kelebihan hormon maka akan menyebabkan suatu gangguan pada tubuh seperti gigantisme (pertumbuhan raksasa) ataupun kerdil. Fungsi hormon dalam tubuh adalah untuk mengatur kinerja tubuh. Kelenjar oendokrin menghasilkan hormon diantaranya yaitu sebagai berikut :

a. Kelenjar hipotalamus

 Kelenjar hipotalamus memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem koordinasi tubuh manusia.

b. Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid disebut juga sebagai kelenjar gondok. Kelenjar ini terletak di leher bagian depan dan terdiri dari dua lobus. Kelenjar tiroid mensekresikan 2 hormon yaitu tiroksin yang berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh dan hormon klasitonin yang berfungsi untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah.

c. Kelenjar paratiroid

 Menghasilkan hormon parathormon yang berfungsi untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah dengan cara meningkatkan pengambilan kembali kalsium dari ginjal, merangsang pembebasan kalsium dari tulang keras sampai kadar kalsium dalam darah normal kembali.

d. Kelenjar timus

Merupakan tempat menimbun hormon pertumbuhan, dan setelah manusia dewasa hormon ini tidak akan berfungsi lagi.

e. Kelenjar pancreas 

 Pancreas merupakan sekumpulan sel endokrin  yang mensekreskan dua macam hormon ke sistem sirkulasi

f. Kelenjar adrenal

 Kelenjar ini terdir dari korteks adrenal dan medulla adrenal. Korteks adrenal menghasilkan hormon :
  • Mineralokortikoid yang berfungsi untuk mengatur metabolisme mineral
  • Glukokortioid yang berfungsi untuk mengatuk metabolisme glukosa
Medulla adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin dan noreepinefrin) yang berfungsi untuk mengubah glikogen menjadi glukosa, menaikkan denyut jantung , dan memperluas bronkiolus.

g. Kelenjar kelamin

Kelenjar kelamin terdiri atas testis (pada pria) dan ovarium (pada wanita). Pada testis menghasilkan hormon mineralokortikoid yang berfungsi untuk mengatur metabolisme mineral, mendorong pertumbuhan sekunder seperti suara menjadi besar dll. Ovarium menghasilkan hormon esterogem yang berfungsi untuk memicu ovulasi dan pertumbuhan sekunder wanita dan hormone progesterone yang befungsi untuk memicu pertumbuhan dinding uterus (rahim) sebagai persiapan untuk ovulasi berikutnya.

Demikian penjelasan materi "Rangkuman Sistem Organ Tubuh Manusia Dan Fungsinya", semoga bermanfaat.

Related Posts:

Jaringan Dan Struktur Tumbuhan

   Tumbuhan memiliki sistem yang bertujuan untuk menjalankan fungsi hidup tumbuhan. Fungsi hidup tumbuhan tergantung pada kemampuannya melakukan fotosintesis yang ditunjang oleh berbagai sistem lain. Pada setiap sistem ditunjang oleh beragam jaringan dengan fungsi berbeda namun saling menunjang. Tumbuhan hanya tersusun dari tiga jenis jaringan, yaitu jaringan kulit, jaringan dasar dan jaringan pengangkut. Jaringan kulit atau sering disebutjuga sebagai jaringan epidermis, tersusun dari sel-sel epidermis. Sesuai namanya jaringan kulit terdapat pada bagian luar tumbuhan bagian akar, batang dan daun. Jaringan kulit berfungsi sebagai pelindung jaringan lain pada tumbuhan. Jaringan dasar merupakan jaringan yang tersebar di seluruh bagian tubuh tumbuhan, baik pada bagian akar, batang, daun, biji ataupun buah. Parenkim, kolenkim dan sklerenkim merupakan jaringan yang termasuk dalam kelompok jaringan dasar.

   Parenkim adalah sel yang hidup pada tumbuhan dewasa. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Jaringan kolenkim berfungsi sebagai penyokong tumbuhan. Sel kolenkim ditandai dengan dinding sel yang tebal. Jaringan sklerenkim juga berfungsi sebagai penyokong tumbuhan. Dinding sel jaringan sklerenkim lebih keras di banding kolenkim, karena dinding sel keduanya tebal. Sklerenkim banyak terdapat pada bagian batang dan tulang daun. Sifatnya yang keras menyebabkan sklerenkim berfungsi sebagai pelindung biji atau buah dari luar seperti pada biji kenari atau tempurung kelapa. Jaringan pengangkut pada akar terdiri atas pembuluh tapis (floem) dan pembuluh kayu (xilem). Sel pada jaringan pembuluh tapis memiliki dinding sel yang melintang dan memiliki pori sehingga hampir seperti ayakan. Pori dan pembuluh ini merupakan sarana untuk sitoplasma agar dapat mengalir dari satu sel ke sel yang lain.

   Sel tanaman berasal dari pertumbuhan dan perkembangan meristem, yang kemudian berkembang menjadi beragam jenis sel. Selsel tersebut kemudian membentuk jaringan sesuai kesamaan bentuk dan fungsinya. Meristem terletak pada bagian tubuh tumbuhan yang merupakan pusat pertumbuhan seperti pada lembaga, ujung akar, ujung batang, kuncup, dan kambium. Lembaga atau embiro, juga memiliki meristem yang membentuk jaringan-jaringan lain. Tumbuhan terdiri dari organ pokok akar, batang dan daun. Bunga dan buah bukan merupakan organ pokok, karena selain tidak semua tumbuhan memiliki bungan atau buah, bungan dan buah pun merupakan cabang yang berubah bentuk dan tumbuh terbatas.

 A. Jaringan Tumbuhan

   Tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat tertentu membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terkait oleh bahan antarsel membentuk suatu kesatuan. Seiring tahap perkembangannya, jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu secara terus menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel meristem biasanya merupakan sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Ciri-ciri sel meristem biasanya berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, vakuola kecil, inti besar, dan plastida belum matang. Bentuk sel meristem umumnya sama ke segala arah, misalnya seperti kubus. Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada tiga macam meristem, yaitu meristem apikal, meristem lateral, dan meristem interkalar. Meristem aplikasi terdapat di ujung batang dan ujung akar
Gambar jaringan meristem
Meristem interkalar merupakan bagian dari meristem aplikal yang terpisah dari ujung (apeks) selama pertumbuhan. Meristem interkalar (antara) terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya di pangkal ruas batang rumput. Meristem lateral terdapat pada kambium pembuluh dan kambium gabus. Berdasarkan asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi dua yaitu meristem primer dan meristem sekunder.

a. Meristem primer

Meristem primer adalah meristem yang berkembang dari sel embrional. Meristem primer terdapat misalnya pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer pada tumbuhan. Pertumbuhan primer memungkinkan akar dan batang bertambah panjang. Dengan demikian, tumbuhan bertambah tinggi. Meristem primer dapat dibedakan menjadi daerah-daerah dengan tingkat perkembangan sel yang berbeda-beda. Pada ujung batang terdapat meristem aplikal ada promeristem dan ujung meristematik lain yang terdiri dari sekelompok sel yang telah mengalami diferensiasi sampai tingkat tertentu.

Daerah meristematik di belakang promeristem mempunyai tiga jaringan meristem, yaitu protoderma, prokambium, dan meristem dasar. Protoderma akan membentuk epidermis, prokambium akan membentuk jaringan ikatan pembuluh (xilem primer dan floem primer) dan kambium. Meristem dasar akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang mengisi empelur dan korteks seperti parenkima, kolenkima, dan sklerenkima. Tumbuhan monokotil hanya memiliki jaringan primer dan tidak memiliki jaringan sekunder. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan primer dan jaringan sekunder.

b. Meristem sekunder

Meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi (sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi kembali bersifat embrional. Contoh meristem sekunder adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dikotil dan gymnospermae, yang dapat terbentuk dari sel-sel korteks di bawah epidermis. Jaringan kambium yang terletak di antara berkas pengangkut (xilem dan floem) pada batang dikotil merupakan meristem sekunder. Sel kambium aktif membelah, ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan keluar membentuk floem sekunder. Akibatnya, batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Sebaliknya batang tumbuhan monokotil tidak mempunyai meristem sekunder sehingga tidak mengalami pertumbuhan sekunder. itulah mengapa batang monokotil tidak dapat bertambah besar.

2. Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari diferensiasi dan spesialisasi sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya, sedangkan spesialisasi adalah pengkhususan sel untuk mendukung suatu fungsi tertentu. Jaringan dewasa pada umumnya sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi atau sementara berhenti pertumbuhannya. Jaringan dewasa ini ada yang disebut sebagai jaringan permanen. Jaringan permanen adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi yang sifatnya tak dapat balik (irreversible). Pada jaringan permanen sel-selnya tidak lagi mengalami pembelahan. Jaringan dewasa meliputi jaringan epidermis, gabus parenkimia, xilem, dan floem. Selain itu ada bagian tumbuhan tertentu yang memiliki jaringan kolenkima dan sklerenkima.

a. Epidermis 

Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer seperti akar, batang daun, bunga, buah, dan biji. Epidermis tersusun atas satu lapisan sel saja. Bentuknya bermacam-macam, misalnya isodiametris yang memanjang, berlekuk-lekuk, atau menampakkan bentuk lain. Epidermis tersusun sangat rapat sehingga tidak terdapat ruang-ruang antarsel. Epidermis merupakan sel hidup karena masih mengandung protoplas, walaupun dalam jumlah sedikit. Terdapat vakuola yang besar di tengah dan tidak mengandung plastisida.

Gambar jaringan epidermis
 1. Jaringan epidermis daun

Jaringan epidermis daun terdapat pada permukaan atas dan bawah daun. Jaringan tersebut tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga (sel penutup) stomata. Pada permukaan atas daun terdapat penebalan dinding luar yang tersusun atas zat kuting (turunan senyawa lemak) yang dikenal sebagai kutikula, misalnya pada daun nangka. Selain itu ada yang membentuk lapisan lilin untuk melindungi daun dari air, misalnya pada daun pisang dan daun keladi. Ada pula yang membentuk bulu-bulu halus di permukaan bawah sebagai alat perlindungan, misalnya pada daun durian. Sekelompok epidermis membentuk stomata atau mulut daun. Stomata merupakan suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup atau sel penjaga. Melalui mulut daun ini terjadi pertukaran gas.

2. Jaringan epidermis batang

Seperti halnya jaringan epidermis daun, jaringan epidermis batang ada yang mengalami modifikasi membentuk lapisan tebal yang dikenal sebagai kutikula, membentuk bulu sebagai alat perlndungan.

3. Jaringan epidermis akar

Jaringan epidermis akar berfungsi sebagai pelindung dan tempat terjadinya difusi dan osmosis. Epidermis akar sebagian bermodifikasi membentuk tonjolan yang disebut rambut akar dan berfungsi untuk menyerap air tanah.

 Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada daun. Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetanggal, dan ruang udara dalam. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah.  Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukaan epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis (menonjol). Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel penutup.

b. Jaringan gabus

Jaringan gabus atau periderma adalah jaringan pelindung yang di bentuk untuk menggantikan epidermis batang dan akar yang telah menebal akibat pertumbuhan sekunder. Jaringan gabus tampak jelas pas tetumbuhan dikotil dan gymnospermae.

Struktur jaringan gabus terdiri felogen (kambium gabus) yang akan membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam. Felogen dapat dihasilkan oleh epidermis, parenkima di bawah epidermis, kolenkima, perisikel, atau parenkima floem, tergantung spesies tumbuhannya. Pada penampang memanjang, sel-sel felogen berbentuk segi empat atau segi banyak dan bersifat meristematis. Sel-sel gabus (felem) dewasa berbentuk hampir prisma, mati, dan dinding selnya berlapis suberin, yaitu sejenis selulosa yang berlemak. Sel-sel feloderma menyerupai sel parenkima, bentuk kotak dan hidup. Jaringan gabus berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari kehilangan air. Pada tumbuhan gabus (Quercus suber), lapisan gabus dapat bernilai ekonomi, misalnya untuk tutup botol.

c. Parenkima

Di sebelah dalam epidermis terdapat jaringan parenkima. Jaringan ini terdapat mulai dari sebelah dalam epidermis hingga ke empulur. Parenkima tersusun atas sel-sel bersegi banyak. Antara sel yang satu dengan sel yang lain terdapat ruang antarsel. Parenkim disebut juga jaringan dasar karena menjadi tempat bagi jaringan-jaringan yang lain. Parenkima terdapat pada akar, batang dan daun, mengitari jaringan lainnya. Misalnya pada xilem dan floem.
Gambar jaringan parenkima
Selain sebagai jaringan dasar, jaringan parenkima berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan. Contoh parenkima penghasil makanan adalah parenkima daun yang memiliki kloroplas dan dapat melakukan fotosintesis. Parenkima yang memiliki kloroplas disebut sklerenkima. Hasil-hasil fotosintesis berupa gula diangkut ke parenkima batang atau akar, hasil-hasil fotosintesis tersebut disusun menjadi bahan organik lain yang lebih kompleks, misalnya tepung, protein atau lemak. Parenkima batang dan akar pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada ubi jalar (Ipomoea batatas). Ada pula sel parenkima yang menyimpan cadangan makanan pada katiledon (daun lembaga biji) seperti pada kacang buncis (phaseolus vulgaris).

d. Jaringan penguat

Untuk memperkokoh tubuhnya, tumbuhan memerlukan jaringan penguat atau penunjang yang disebut juga sebagai jaringan mekanik. Ada dua macam jaringan penguat pegat yang menyususn tubuh tumbuhan, yaitu kolenkima dan sklerenkima. Kolenkima mengandung protoplasma dan dindingnya tidak mengalami signifikasi. Sklerenkima berbeda dari kolenkima, karena sklerenkima tidak mempunyai protoplasma dan dindingnya mengalami penebalan dan zat lignin (lignifikasi).

1. Kolenkima

Sel kolenkima merupakan sel hidup dan mempunyai sifat mirip parenkima. Sel-selnya ada yang mengandung kloroplas. Kolenkima umumnya terletak di dekat permukaan dan di bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun. Kolenkima jarang terdapat pada akar. Sel kolenkima biasanya memanjang sejajar dengan pusat organ tempat kolenkima itu terdapat. Dinding sel kolenkima mengandung selulosa, pektin dan hemiselulosa. Dinding sel kolenkima mengalami penebalan yang tidak merata. Penebalan itu terjadi pada sudut-sudut sel, dan disebut kolenkima sudut. Fungsi sel kolenkima adalah sebagai penyokong pada bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh dan pada tumbuhan herbal.

2. Sklerenkima

Jaringan sklerenkima terdiri atas sel-sel mati. Dinding sel sklerenkima sangat kuat, tebal, dan mengandung lignin (komponen utama kayu). Dinding sel mempunyai penebalan primer dan kemudian penebalan sekunder oleh zat lignin. Menurut bentuknya, sklerenkima dibagi menjadi du, yaitu serabut sklerenkima yang berbentuk seperti benang panjang, dan sklereid (sel batu). Sklereid terdapat pada berkas pengangkut, di antara sel-sel parenkima, korteks batang, tangkal daun, akar, buah, dan biji. Pada biji, sklereid sering kali merupakan suatu lapisan yang turut menyusun kulit biji. Fungsi sklerenkima adalah menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa. Sklerenkima juga melindungi bagian-bagian lunak yang lebih dalam, seperti pada kulit biji jarak, biji kenari dan tempurung kelapa.

 e. Jaringan pengangkut

1. Xilem

Xilem berfungsi untuk menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun. Elemen xilem terdiri dari unsur pembuluh, serabut xilem, dan parenkima xilem. Unsur pembuluh ada dua, yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel mati, tidak memiliki sitoplasma dan hanya tersisa dinding selnya. Sel-sel tersebut bersambung sehingga membentuk pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral. Oleh karena pembuluh yang membentuk berkas, maka dikatakan sebagai berkas pembuluh. Diameter xilem berfariasi tergantung pada spesies tumbuhan, tetapi biasanya 20-700 um. Dinding xilem mengalami penebalan zat lignin.

Trakea merupakan bagian yang terpenting pada xilem tumbuhan bunga, trakea terdiri atas sel-sel berbentuk tabung yang berdinding tebal karena adanya lapisan selulosa sekunder dan diperkuat lignin, sebagai bahan pengikat. Diameter trakea biasanya lebih besar dari pada diameter trakeid. Ujung selnya yang terbuka di sebut perforasi atau lempeng perforasi. Trakea hanya terdapat pada angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) dan tidak terdapat pada gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) kecuali anggota gnetaceae (golongan melinjo). Bagian trakeid dapat dibedakan dari trakea karena ukurannya lebih kecil, walaupun dinding selnya juga tebal dan berkayu. Rata-rata diameter trakeid ialah 30 um dan panjangnya mencapai beberapa milimeter. Trakeid terdapat pada semua tumbuhan spermatophyta. Pada ujung sel trakeid terdapat lubang seperti saringan.

2. Floem

Floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada umumnya elemen floem disusun oleh unsur-unsur tapis, sel pengiris, serabut floem, sklereid, dan parenkima floem. Parenkima floem berfungsi menyimpan cadangan makanan. Persebaran serabut floem sering kali sangat luas dan berfungsi untuk memberi sokongan pada tubuh tumbuhan. Pembuluh tapis terdiri atas sel-sel berbentuk slindris dengan diameter 25 um dan panjang 100-500 um. Pembuluh tapis mempunyai sitoplasma tanpa inti. Dinding sel komponen pembuluh tapis tidak berlignin sehingga lebih tipis dari pada trakea. Pembuluh tapis adalah pembuluh angkut utama pada jaringan floem. Pembuluh ini bersambungan dan meluas dari pangkal sampai ke ujung tumbuhan.

B. Struktur Tumbuhan

A. Struktur Dan Fungsi Akar

   Jaringan penyusun bagian ujung akar adalah jaringan epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat. Pada jaringan kulit luar atau epidermis terbentuk tonjolan yang merupakan perpanjangan dari epidermis dengan perubahan fungsi sebagai tempat penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah. Adanya meristem pada ujung akar merupakan pusat pertumbuhan akar, sehingga akar dapat tumbuh memanjang sesuai dengan semakin besarnya pohon, sehingga akar menguatkan pohon dengan semakin dalam menancap ke dalam tanah, pemanjangan akar juga sering dilakukan pohon sebagai langkah adaptasi terhadap keadaan lingkungan untuk mencari sumber air.

Korteks pada akar tersusun dari sel-sel parenkim yang tersusun melingkar sehingga membentuk jaringan tebal. Korteks terletak di bawah epidermis dan jaringan silinder pusat. Sel korteks berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, sehingga akar juga memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan makanan, terutama pada tumbuhan monokotil seperti ubi kayu, wortel dan lain-lain. Tumbuhan berdasarkan jenis akar dapat dibedakan menjadi tumbuhan berakar tunggang dan tumbuhan berakar serabut. tumbuhan dengan akar tunggang, biasanya dimiliki oleh tumbuhan seperti mangga dan kelompok tumbuhan dikotil lainnya. Akar serabut dimiliki oleh wortel dan tumbuhan monokotil lainnya.

Jaringan xilem dan floem pada akar tumbuhan dikotil berbentuk seperti bintang. Xilem terletak di bagian tengahnya, sedangkan floem di bagian lengan, sedangkan pada tumbuhan monokotil xilem dan floem tersusun berselang seling. Fungsi akar sebagai penyerap air dan unsur-unsur hara dalam tanah merupakan hasil kerja sama antara jaringan xilem, jaringan floem, dan jaringan epidermis.

B. Struktur Dan Fungsi Batang

   Batang terbentuk dari jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan korteks, jaringan xilem dan jaringan floem. Fungsi batang adalah mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. Batang juga berfungsi mengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun dan mengedarkannya ke seluruh tubuh tumbuhan. Pada beberapa tumbuhan, batang juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Pernapasan pada tumbuhan terjadi juga pada batang. Di batang, oksigen masuk ke batang melalui lentisel, kemudian beredar secara difusi melalui ruang antar sel dan berdifusi ke sel-sel lainnya.

Sisa pernapasan, yaitu karbondioksida dikeluarkan melalui lentisel. Keluar masuknya udara pernapasan ini terjadi secara difusi. Kambium hanya dimiliki oleh tumbuhan dikotil (berkeping dua) dan tumbuhan kelompok gymnospermae (berbiji terbuka). Kambium menyebabkan tumbuhan dapat memperbesar batangnya.

C. Struktur Dan Fungsi Daun

    Daun terbentuk oleh jaringan epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga karang, jaringan xilem dan jaringan floem. Jaringan epidermis pada daun bagian bawah dapat mengalami perubahan bentuk menjadi stomata. Selain menjadi stomata, jaringan epidermis pada daun juga dapat membentuk lapisan lilin dan lapisan kutikula pada bagian atas permukaan daun. Pernapasan pada tumbuhan terjadi di seluruh bagian tumbuhan, seperti daun, batang, dan akar. Di daun, oksigen masuk melalui stomata. Oksigen tersebut kemudian menuju ke sel palisade dan jaringan bunga karang menggunakan oksigen yang dihasilkan.

Daun memiliki jaringan epidermis yang berubah bentuk menjadi stomata, di mana stomata menjadi tempat terjadinya pertukaran gas. Pada daun terdapat dua macam jaringan parenkim, yaitu jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang atau spons. Palisade banyak terdapat di bawah jaringan epidermis, sedangkan spons di bawah selapis atau dua lapis palisade. Sel-sel pada jaringan parenkim daun banyak mengandung kloroplas. Kloroplas sangat berperan dalam peristiwa fotosintesis yang dilakukan tumbuhan jaringan kolenkim berfungsi sebagai penyokong tumbuhan. Sel kolenkim ditandai dengan dinding sel yang tebal. Jaringan ini ditemukan pada tumbuhan dewasa . Banyak terdapat pada tangkai daun.

Demikian penjelasan materi "Jaringan Dan Struktur Tumbuhan", semoga bermanfaat.

Related Posts: