Bus Rapid Transit (BRT)

   Bus Rapid Transit atau disingkat BRT adalah sebuah sistem bus yang cepat, nyaman, aman, dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan jadwal. Menggunakan bus untuk melayani servis dan kualitasnya lebih baik dibandingkan servis bus yang lain. Setiap sistem BRT pasti menggunakan sistem improventasi yang berbeda, walaupun improventasinya berbagi dengan sistem BRT yang lain. Hasil dari sistem tadi untuk mendekati rail transit jika masih menikmati keamanan dan tarif bus. Negara yang memakai BRT ada di amerika utara, di eropa, dan di australia dinamai busway dan nama tersebut juga dipakai di indonesia, sedangkan negara lainmemanggilnya quality bus atau servis bus mudah saat mencapai kualitas tinggi.
Gambar Jalur Untuk Bus Way
   Bus Rapid Transit memakai sebagian nama dari rapid transit yang mendeskripsikan transportasi rel berkapasitas tinggi atau kita bisa memanggilnya righ-of-way. Kereta rapid transit memakai terowongan bawah tanah, dan dipikal kereta berbadan panjang dalam jalur pendek dalam beberapa menit. Ironisnya, kecepatan dari bus rapid transit tidak mengikut sertakan kecepatan dari bus-bus BRT. Kecepatan transit tipikal dari sistem BRT rata-rata dari 19-48 km/jam dimana mengoperasikan dengan permukaan jalan.

Fitur Utama Bus Rapid Transit (BRT)

Fitur ideal dari servis bus rapid transit termasuk dari fitur-fitur berikut ini :
  • Jalur khusus bus, jalur khusus (atau jalur eksklusif) right-of-way 

    Fitur utama BRT adalah jalur khusus dimana jalur tersebut bebas dari jangkauan mobil pribadi. Hal ini menyebabkan bus dioperasikan di level kualitas tinggi sejak hanya pengendara bis profesional yang hanya ada di busway. Sebuah sisi benefit bisa direndahkan biaya konstruksinya sejak busway  di engineered untuk memasuki zona aman bila dioprasikan dengan untuk jalan yang dibuka untuk pengemudi non profesional.
  1. Terdiri dari jalur yang bisa di elevasikan, dalam permukaan aspal, jalur sebelah kanan bisa dimodifikasi rel right-of-way.
  2. Sebuah jalan bus atau street mall bisa dibuat di tempat urban dengan mendedikasikan semua jalur dari jalan kota untuk digunakan eksklusif untuk bus.
  3. Elemen infrastruktur rendah bisa mengurangi kecepatan dan kendala servis bus termasuk bus yang keluar jalur, bus melanggar peraturan dan bus yang kecepatannya terlalu tinggi.
  • Jalur komperhensit

   tambahan untuk menggunakan busway, BRT bisa mengambil bagian dari jalan-jalan di setiap kota dan mempunyai network jalan untuk mobil pribadi. Servis ini bisa membuat waktu menjadi lebih effisien dan cepat dibandingkan sistem bus biasa yang memakan waktu lebih lama.
  • Melayani market tertentu dengan frekuensi tinggi servis setiap hari

   Network BRT bisa melayani market tertentu (semua penumpang) dengan mengangkut penumpang dari lokasi sekarang menuju tujuan mereka dengan frekuensi tinggi dan waktu yang lebih cepat bisa membuat level kekaguman konsumen meningkat. Dibandingkan dengan sistem transit yang lain sistem ini bisa berjalan dengan baik. Jika sistem ini berjalan dengan kacau maka servis tidak akan melayani market tertentu.
  • Prioritas bus / jalur bus

   Setiap jalur bus pasti ada rambu tertentu. Bila lampu hijau di interseksi yang memiliki sinyal pasti akan mendeteksi bila melewati bus. Prioritas interseksi seharusnya bisa dioptimalkan dan bisa membantu saat pertemuan antara jalur bus dan jalan, karena lalu lintas bisa kacau diantara bus dan sinyal lalu lintas.
  • Kendaraan yang mempunyai karakteristik trans

   Sistem ini kadang-kadang juga melibatkan teknologi terbaru di antaranya bus tempel dan bus tempel ganda. Hal utama yang di prioritaskan adalah :
  1. Kualitas berkendara yang terjamin (bus pandu dan electronik drivetran control untuk jaminan kontrol yang smooth saat beroperasi)
  2. Kapasitas besar (bus tempel ganda dan bus tingkat)
  3. Mengurangi ongkos operasi (hybird electric power train)
  • Gambar spesifik dengan nama perusahaan

   (Viva transmillenio, trans jakarta dan lain sebagainya) dan stasiun yang spesifik dengan fitur seni dari negara-negara yang menggunakan BRT
  • Koleksi penumpang off-bus

   Koleksi on board konvensional tanpa penumpang bisa menurunkan proses boarding, biasanya bila ada penumpang yang tujuannya atau kelas penumpangnya. Alternatif lain adalah bila penumpang masuk lewat stasiun bis yang tidak ditutup atau area shelter sebelum kedatangan bus. Sistem ini mencegah penumpang berdiri di semua pintu pemberhentian bus.
  • Lantai boarding

   Banyak sistem BRT yang menggunakan sistem low-floor (atau sistem high-floor bila bus yang digunakan adalah high-floor bus) untuk mempermudah penumpang masuk bus.
  • Halte

   BRT berkualitas tinggi bisa membuat haltenya menjadi berkualitas tinggi dan menghadirkan fitur yang berkualitas tinggi pula seperti pintu geser yang terbuat dari kaca, konter tiket yang dijaga dan tempat informasi, dan masih banya fitur lain di daftar ini diantaranya off-bus fare collection dan lantai boarding.

Demikian penjelasan materi "Bus Rapid Transit BRT", semoga bermanfaat.

Related Posts:

0 Response to "Bus Rapid Transit (BRT)"

Post a Comment