Ciri dan Klasifikasi Hewan Vertebrata

    Vertebrata adalah subfilum dari chordata, mencangkup semua hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun dari vertebrata. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, lintah laut, atau hagfish), amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai. Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari pasangan massa, dan juga sistem saraf pusat yang biasanya terletak di dalam tulang belakang. Sistem respirasi menggunakan insang atau paru-paru.

Hewan vertebrata memiliki ruas-ruas tulang belakang sebagai perkembangan dari notokorda. Habitat di darat, air tawar maupun di air laut. Vertebrata memiliki bentuk kepala yang jelas dengan otak yang dilindungi oleh cranium (tulang kepala). Memiliki rahang dua pasang (kecuali agnatha), bernafas dengan insang, paru-paru, dan kulit. Anggota geraknya berupa sirip, sayap, kaki dan tangan, namun juga ada yang tidak memiliki anggota gerak. Reproduksi secara seksual, jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal atau internal, ovipar, ovovivipar, atau vivipar. Jantung vertebrata berkembang baik, terbagi menjadi beberapa ruangan, darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Vertebrata memiliki sepasang mata, umumnya juga memiliki sepasang telinga. Subfilum vertebrata terdiri dari lima kelas, yaitu pisces, amphibia, reptilia, aves, dan mamalia.

1. Pisces (Ikan)

   Saat ini mungkin yang anda ketahui dari pisces adalah salah satu bagian dari horoskop perbintangan. Namun yang sebenarnya, pisces berasal dari kelas dalam dunia hewan. Kelas pisces ini merupakan binatang-binatang yang hidup di dalam air dan biasanya bernafas menggunakan insang. Jaid untuk mempelajari binatang ini cukup mudah karena sebagian besar dari mereka adalah binatang dalam air yang bisa kita sebut juga dengan ikan.

Pisces merupakan salah satu kelas dalam pengklasifikasian hewan yang pastinya merupakan binatang-binatang yang hidup di dalam air. Klasifikasi hewan ini akan mempermudah beberapa peneliti untuk mempelajari beberapa binatang ini. Untuk dapat mengetahui klasifikasi yang cocok maka anda juga dapat mempelajari hewan ini berdasarkan dengan ciri-ciri yang ada pada hewan ini. Semua hewan pastinya memiliki klasifikasi dan juga ciri-ciri yang berbeda yang akan membuat mereka terlihat berbeda dengan binatang yang lainnya. Begitu pula juga dengan kelas pisces yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut  antara lain:
  1. Hewan yang tinggal dan tumbuh di dalam air
  2. Bernafas menggunakan alat pernafasan berupa insang
  3. Perkembangbiakan secara seksual atau ovipar
  4. alat geraknya menggunakan sirip
  5. Memiliki peredaran darah yang tertutup
  6. Memiliki sisik pada tubuhnya yang berguna sebagai rangka luar dari tubuhnya.
Hewan pisces ini juga dibagi ke dalam beberapa kelas dan juga beberapa kelompok. Ini pastinya akan sangat membuat hewan ini berada dalam keberagaman. Ini akan menjadi salah satu hal yang penting pada saat mempelajari sebuah hewan. Pisces sendiri memiliki 3 kelompok binatang yang akan membedakan mereka satu sama lain. Berikut ini adalah pengelompokkan pisces antara lain:

a). Agnatha (Cyclostomata)

Agnatha dalam bahasa yunani yaitu an berarti tidak, dan gnathus yang berarti rahang. Hewan ini terdapat di amerika utara dan eropa. Sebagian besar agnatha hidup di dasar perairan laut atau air tawar dengan memakan bangkai atau parasit pada ikan lainnya. Tubuh agnatha berbentuk silindris memanjang, berukuran sekitar 76-90 cm. Agnatha tidak memiliki rahang namun memiliki mulut berbentuk lingkaran dan berparut, memiliki lidah dan gigi tersusun dari zat tanduk, tidak memiliki sirip yang berpasangan, kulit tidak bersisik, serta bertubuh lunak dan berlendir. Rangka agnatha tersusun atas tulang rawan. Alat kelamin agnatha terpisah atau hermafroid pada saat larva dan fertilisasi terjadi secara eksternal. Contohnya belut laut atau lamprey laut (petromyzon marinus), lamprey sungai (lampreta fluvitalis), dan myxine sp (hagfish).

b). Chondrichthyes (Ikan Bertulang Rawan)

Chondrichthyes atau yang biasa dibilang ikan bertulang rawan spesies ini hidup di laut. Kulit tubunya tertutup oleh sisik-sisik plakoid yang kasar, berisi dentin (mesodermal) dan dilapisi dengan email (ektodermal). Otot-otot tubuh memiliki segmen (miotom). Rangka atau endoskeleton tersusun atas tulang rawan. Chondrichthyes memiliki dua pasang sirip dengan sirip ekor yang pada umumnya hereroselkal (lobus dorsal lebih besar). Mulut terletak di bagian bawah (ventral) dengan lidah dan rahang. Rahang tertutup oleh gigi. Alat pencernaan lengkap mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus, rektum, dan kloaka. Kloaka merupakan lubang keluar dari sistem pencernaan, sistem ekskresi, dan sistem reproduksi. Lubang hidung berpasangan dan berfungsi untuk indra penciuman. Alat kelamin terpisah dan fertilisasi terjadi secara eksternal atau internal. Chondrichthyes bersifat ovipar atau ovovivipar. Contoh chondrichthyes (makararaja sp), pari listrik (torpedo marmorata), pari macan (taeniura lymma), dan chimaera sp.

Hiu memiliki penglihatan yang tajam, tetapi tidak dapat membedakan warna. Lubang hidung berfungsi sebagai indra penciuman, bukan untuk proses pernapasan. Hiu merupakan hewan ovovivipar. Telur dibuahi secara internal dan tetap berada di dalam oviduk (saluran telur). Embrio di dalam telur mendapat makanan dari kuning telur dan berkembang menjadi anak hiu. Telur kemudian menetas di dalam uterus dan lahirlah anak hiu. Hiu jantan memiliki alat kopulasi yang disebut klasper. Klasper berupa sepasang penjepit pada sirip pelvis untuk memindahkan sperma ke dalam saluran reproduksi betina.

c). Osteichthyes (Ikan Bertulang Sejati)

Osteichthyes atau ikan bertulang sejati hidup di laut, air tawar, dan rawa-rawa. Ukuran tubuh bervariasi, antara 1cm - 6 cm. Osteichthyes merupakan ikan bertulang sejati dengan endoskeleton yang mengandung matriks kalsium fosfat yang keras. Kulit ditutupi oleh sisik bertipe ganold, sikloid, atau stenoid, namun ada pula yang tidak bersisik. Otot tubuh bersegmen-segmen. Mulut berahang dan memiliki gigi dan lidah. Osteichthyes bernafas dengan insang yang ditutupi oleh operkulum (tutup insang). Osteichthyes memiliki gelembung renang yang berfungsi membantu pernapasan dan sebagai alat hidrostatik, yaitu menyesuaikan berat tubuh dengan kedalaman air. Darah berwarna pucat dan mengandung eritrosit berinti dan leukosit. Osteichthyes  memiliki limpa berwarna merah. Alat pencernaan lengkap mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus, dan anus. Antara lambung dengan usus dipisahkan oleh katup. Osteichthyes memiliki hati berukuran besar dan kantong empedu. Pankreas tidak jelas keberadaannya.

Alat ekskresi berupa sepasang ginjal berwarna kehitaman dan urine dikeluarkan melalui sinus urogenital. Alat indra berupa mata, telinga, saku olfaktoris pada moncong, dan gurat sisi untuk mendeteksi perubahan tekanan arus air. Alat kelamin terletak terpisah. Pada umumnya, osteichthyes bersifat ovipar dan fertilisasi terjadi secara eksternal, namun ada pula yang vivipar dan fertilisasinya terjadi secara internal, contohnya pada ikan perak (cymatogaster aggregata). Saat ini terdapat 30.000 spesies osteichthyes yang teridentifikasi, antara lain ikan mas koki (carrasius auratus), ikan terbang (cypselurus sp), kuda laut (hippocampus sp), ikan lele (ameiurus melas), ikan gabus (osteoglossum bicirrhosum), dan ikan bandeng (chanos chanos)

2. Amphibia (Amfibi)

   Istilah amphibi berasal dari bahasa yunani yaitu amphi yang bermakna dua dan bios yang bermakna hidup, sehingga amphibia merupakan hewan bertulang belakang atau vertebrata yang dapat hidup di dua alam yaitu darat dan air. Menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa penelitian di eropa, amphibia adalah binatang vertebrata pertama yang tinggal di daratan. Umumnya amphibia banyak ditemukan di tempat yang lembab agar tetap memiliki kandungan air di dalam kulit. Selain itu untuk tetap menjaga kulit agar tidak kering, karena sistem pengaturan suhu tubuh yang tidak sempurna. Namun, sebagian besar amphibia termasuk dalam hewan berdarah dingin (poikiloterm). Amphibia berkembang biak dengan cara bertelur dan pembuahannya dilakukan secara eksternal atau tidak terjadi di dala tubuh betinanya.
Umumnya kita mengenal amfibi sebagai katak atau kodok. Sebenarnya, kelas amfibi tidak hanya katak atai kodok saja. Tapi, ada beberapa spesies lain yang termasuk ke kelas amfibi. Spesies-spesies tersebut digolongkan menjadi tiga ordo, yaitu anura, caudata dan gymnophiona yang akan dibahas berikut ini.

1. Ordo Anura

Istilah "Anura" mempunyai arti tidak memiliki ekor yang artinya spesies dari ordo ini memiliki cirri umum tidak memiliki ekor. Ciri lainnya yaitu kepala yang bersatu dengan badan sehingga spesies dari ordo ini, memiliki kaki yang lebih besar dan panjang yang fungsinya untuk melompat dan memanjat. Spesies dari ordo anura umumnya melakukan fertilasi eksternal yaitu pembuahan yang dilakukan di luar tubuh induk. Contoh spesies dari ordo ini yaitu katak dan kodok. Nah, walaupun bentuk dari katak dan kodok itu sama tapi kedua spesies ini memiliki perbedaan.

Katak memiliki kulit yang halus dan lembap. Katak memiliki paru-paru untuk bernapas. Akan tetapi katak juga dapat menggunakan kulitnya untuk bernapas. Perbedaan lainnya yaitu katak memiliki mata yang menonjol dan dapat ditarik ke dalam. Katak juga lebih banyak menghabiskan waktunya di air. Contoh yaitu rana esculenta. Nah, sedangkan saudaranya kodok memiliki kulit yang kasar, berkutil serta kering sehingga mampu hidup di daerah yang kering. Kaki belakang kodok juga lebih pendek dari katak sehingga kodok lebih banyak menggunakan kakinya untuk berjalan.

2. Ordo Caudata

Istilah caudate berasal dari bahasa latin yang memiliki arti ekor. Spesies dari ordo ini hampir semuanya memiliki ekor. Spesies dari ordo caudate memiliki ekor yang hampir sama panjang dengan tubuhnya bahkan beberapa spesies memiliki ekor yang melebihi panjang tubuhnya, contohnya yaitu oedipina. Ekor yang berkembang dengan baik memungkinkan bagi ordo ini untuk berenang dengan baik pula. Berbeda dengan sepupunya anura, caudata memiliki empat buah kaki yang berfungsi untuk berjalan. Spesies dari ordo caudate memiliki ukuran tubuh yang bervariasi. Bahkan salah satu spesies dari ordo ini memiliki ukuran mencapai 1,8 meter dan merupakan amfibi terbesar. Contoh spesies dari ordo ini yaitu salamander.

3. Ordo Gymnophiona

Nah, kita telah sampai di ordo terakhir dari kelas gymnophiona. Seperti apa bentuk dari ordo gymnophiona? Jadi menurut para ahli ordo gymnophiona atau sesilia dicirikan dengan bentuk tubuh memanjang mirip cacing dan kebanyakan ditemukan di amerika selatan, afrika, dan asia selatan. Bentuk tubuh dari ordo ini berbeda dengan jenis amfibi lainnya. Sesilia memiliki bentuk tubuh mirip dengan belut atau cacing tanah.

Sesilia hidup di bawah tanah dan di air memiliki tengkorak yang kuat sehingga memungkinkan ordo spesies ini untuk menggali hingga jauh ke dalam tanah. Karena sesilia lebih banyak menghabiskan waktu di bawah tanah sehingga sesilia jarang terlihat oleh manusia. Sesilia juga memiliki mata yang hampir tidak berfungsi yang bentuknya seperti titik di kepala.

3. Reptilia (Hewan Melata)

   Reptilia juga adalah  jenis hewan vertebrata atau hewan yang memiliki tulang belakang, berdarah dingin dan memiliki sisik di semua bagian tubuhnya. Hewan jenis yang satu ini juga termasuk tetrapoda, yakni hewan yang memiliki empat kaki. Pada umumnya reptil ini berkembang biak dengan cara bertelur, yang di mana telurnya akan diselubungi oleh suatu membran amniotik. Keberadaan hewan reptil ini sangatlah mudah di temui, di setiap benua pasti terdapat hewan reptil kecuali di benua atlantik.

Kebanyakan orang hanya tau kalau hewan reptilia hanya ular dan buaya saja. Tapi hewan reptilia itu banyak sekali jenis hewan-hewan lain yang termasuk ke dalam kelas reptil. Agar lebih mudah untuk membedakan hewan-hewan tersebut, para ahli sudah mengklasifikasikan ke dalam beberapa ordo. yaitu sebagai berikut.

1. Ordo Squamata 

Squamata yaitu salah satu jenis hewan reptil yang pada umumnya memiliki kulit bersisik. Ordo squamata yaitu ordo terbesar dari kelas reptil. Sebagian dari hewan reptil termasuk ke dalam ordo squamata. Contohnya: yakni pada bangsa ular dan kadal. Ordo ini terbagi atas 3 subordo, yaitu diantaranya:
  • Subordo Lacertilia. jenis hewan yang satu ini termasuk ke dalam subordo ini umumnya memiliki sisik yang bervariasi, bercakar dan bersifat pentadactylus yaitu pada kaki belakang yang terdiri atas 5 jari dan terdapat selaput renang diantara jari-jari kaki tersebut. Hewan yang termasuk ke dalam subordo ini memiliki kelopak mata dan lubang telinga. Selain itu, mereka juga memiliki lidah yang panjang dan bisa dilontarkan untuk menangkap mangsa, contohnya hewan bunglon. Meskipun kebanyakan hewan dari subordo ini juga bersifat autotomi yaitu melepaskan ekornya ketika ada bahaya contohnya hewan cecak.
  • Subordo Serpentes. Bangsa ular yaitu salah satu jenis hewan yang termasuk ke dalam subordo. Subordo ini juga dikenal dengan suatu keunikannya yaitu tidak memiliki kaki. Ciri lainnya yaitu mereka tidak memiliki kelopak mata yang sehingga kelopak mata tersebut digantikan oleh suatu selaput transparan yang berfungsi untuk melindungi mata. Keunikan lain dari subordo ini yaitu jenis reptil ini memiliki thermosensor, organ perasa (tactile organ) dan organ jacobson yang sebagai reseptornya yang sehingga bangsa ular memiliki penciuman yang tajam yang peka terhadap sebuah rangsangan kimia di rongga hidungnya. Sebagian dari bangsa ular memiliki taring bisa yang berfungsi sebagai pertahanan dan melumpuhkan mangsanya. contoh hewannya adalah ular.
  • Subordo Amphisbaenia. Jenis hewan ini tidak berkaki tapi memiliki suatu kenampakan seperti cacing karena pada warnanya yang agak merah muda dan sisiknya yang tersusun seperti cincin. Karena waktu hidupnya kerap menghabiskan waktu di bawah tanah, yang sehingga sedikit sekali informasi yang bisa di dapatkan dari hewan reptil ini. Kepalanya yang bersatu dengan lehernya, tengkorak terbuat dari tulang keras, memiliki gigi median pada bagian rahang atasnya tidak memiliki telinga luar dan matanya yang tersembunyioleh sisik dan kulit. Bentuk tubuhnya memanjang dan pada bagian ekornya hampir menyerupai kepalanya. Contohnya dari hewan ini yakni wormlizards.

2. Ordo Crocodilia

Bangsa buaya yaitu salah satu jenis dari ordo ini. Ordo crocodilia ini memiliki sebuah sisik yang tebal dan terbuat dari sebuah keratin yang diperkuat dengan sebuah lempengan tulang yang disebut dengan skuta yang sebagai pelindung. Berbeda dengan ular, sisik pada hewan buaya ini rontok satu persatu. Buaya juga memiliki otot yang kuat pada ekornya. Pada kepala ordo crocodilia ini berbentuk piramida, keras dan kuat yang disertai dengan gigi yang runcing yang berfungsinya untuk mencabik-cabik mangsanya. Contoh dari ordo ini yaitu buaya air tawar, buaya air asin dan berbagai jenis bangsa buaya lainnya.

3. Ordo Chelonian

Ordo chelonian yaitu salah satu jenis hewan reptilia yang memiliki cangkang, bentuk tubuh yang pendek dan lebar dilindungi oleh karapas dan plaston, tidak bergigi dan lidah tidak bisa menjulur. Cangkang pada jenis ordo ini yaitu pada bagian dari tulang belakang dan di modifikasi dari tulang rusuk yang berfungsi untuk pertahanan serta untuk perlindungan dari predator. Sedangkan cangkang bagian atas chelonian ini disebut dengan karapaks sedangkan pada bagian bawahnya disebut dengan plaston. Contoh hewannya yaitu kura-kura dan penyu.

4. Ordo Rynchochephalia

Jenis reptil yang satu ini merupakan ordo terakhir dari kelas reptil. Hewan yang termasuk ke dalam ordo ini yaitu tuatara dan satu-satunya spesies yang termasuk ke dalam ordo ini. Dikabarkan bahwa hewan tuatara ini sudah hidup sejak zaman dinosaurus. Tuatara ini berasal dari pulau lepas pantai di selandia baru. Ciri-ciri pada tuatara ini sendiri yakni memiliki duri yang berderet di sepanjang tulang belakang dan memiliki mata ketiga yang berfungsi untuk mengenali suatu perbedaan antara gelap dan terang.

4. Aves (Burung)

   Aves (burung) adalah kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang unik, karena sebagian besar aves merupakan binatang yang beradaptasi dengan kehidupan secara sempurna. Walaupun semua aves ditutupi oleh bulu, akan tetapi jenis tertentu seperti burung unta, burung emu atau kiwi tidak dapat terbang. Bahkan ada jenis burung tertentu yang tidak memiliki sayap. Aves adalah hewan berdarah panas sama seperti mamalia, aves berkembang biak dengan ovipar (bertelur). Sebagian mereka hidup menetap, dan ada juga yang hidup berpindah tempat (migrasi).
Tubuh utama dari aves terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor. Ciri-ciri utama dari aves adalah tubuhnya berbulu, memiliki paruh yang sesuai dengan makanannya. Pemakan daging seperti elang dan burung hantu memilikiparuh yang bengkok dan sangat tajam untuk merobek. Paruh yang kuat membantu burung yang memakan biji-bijian. Bebek dan angsa memiliki paruh yang luas, untuk membantu beradaptasi di air dan karena bebek dan angsa hanya memakan makanan yang lunak. Hampir semua aves mempunyai sayap, dan kebanyakan dari mereka juga dapat terbang. Alat gerak seperti kaki pada aves terdiri dari 4 jari, yang digunakan untuk berjalan, bertengger, mencengkram mangsa.

Aves termasuk hewan berdarah panas, suhu tubuhnya mencapai 40 derajat celcius. Hewan ini berkembang biak dengan cara bertelur. Telurnya ada yang berwarna dan juga berbintik-bintik. Mereka melindungi telurnya dengan cara membuat sarang. Sebagian besar burung memiliki kerangka ringan dan tulang keropos, hal ini membuat mereka dengan cukup ringan untuk terbang. Pinguin tidak bisa terbang dikarenakan mempunyai tulang yang berat yang berisi sumsum tulang yang cukup memadai untuk membantu mereka menjaga suhu tubuhnya untuk bertahan di suhu yang sagat dingin. Burung unta memiliki tulang yang berat dan juga kuat pada kakinya, ini membantu mereka untuk berjalan dan berlari dalam melakukan kehidupannya sehari-harinya.

Aves juga memiliki gigi, setelah mereka memakan sesuatu, makanan tersebut akan digiling hingga dapat ditelan. Dan setelah itu dengan mudah dicerna dilambung dan makanan tersebut keluar sebagai feses. Aves dikelompokkan dalam beberapa ordo, yaitu:
  • Ordo ratites, merupakan burung yang tidak dapat terbang. Contohnya burung unta (struhio camelus)
  • Ordo galliformes, yang memiliki dua kaki untuk mengorek dan berlari. Contohnyaayam kampung (gallus bankiva)
  • Ordo natarotes, merupakan yang berenang, kaki pendek dan memiliki selaput renang  di antara jari kakinya. Contohnya angsa (olor columbianus)
  • Ordo grallatores, merupakan burung yang memiliki paruh, leher, dan tungkai yang panjang. Contohnya flaminggo (phoenicoptenoruber)
  • Ordo coraciformes, merupakan burung yang memiliki paruh dan kepala yang besar tungkai pendek. Contohnya rangkong (buceros rhinoceros)
  • Ordo columbiformes, merupakan burung yang memiliki tembok yang sangat besar pemakan biji-bijian. Contohnya burung merpati (columba domestica)
  • Ordo apodiformes, contohnya wallet (chaetura plagica)
  • Ordo oscines, merupakan burung yang memiliki suara bagus karena pita suaranya yang baik. Contohnya burung kenari (serinus canaria).

5. Mamalia (Hewan Menyusui)

   Mamalia merupakan anggota vertebrata yang tubuhnya ditutupi rambut. Mamalia betina mempunyai glandula mammae (kelenjar susu) yang berkembang. Anggota gerak pada mamalia  berfungsi untuk berjalan, memegang, berenang atau terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku dan cakar. Gigi mamalia berkembang baik, meliputi gigi seri, taring, geraham (molar). Mamalia bernafas dengan paru-paru.

Jantungnya terdiri empat ruang (dua serambi, dua bilik) dengan sekat yang sempurna. Otak berkembang sangat baik, terutama bagian cerebrum. Suhu tubuh mamalia homoioterm. Ginjalnya bertipe metanefros, memiliki dua ureter yang mengalirkan urin ke kandung kemih (vesica urinaria). Pembiakan pada mamalia terjadi secara vivipar dan fertilisasi internal. Embrio berkembang dalam uterus (rahim), pertukaran zat metabolik antara embrio dan induk berlangsung melalui plasenta (baik nutrisi maupun respirasi).

Ada beberapa ordo di dalam kelas mamalia ini yaitu:

1. Ordo Marsupialia (Mamalia Berkantung)

Marsupialia betina memiliki kantung (marsupium) di bagian ventral, embrio lahir prematur dan berkembang lebih lanjut di dalam kantung. Contohnya hewan kangguru (dendrolagus sp), kuskus (phalanger sp) koala (phascolarctus), dan opposum (didelphia marsupialia).

2. Ordo Insektivora

Insektivora adalah mamalia pemakan(terutama) serangga, cacing, tunas dan biji-bijian. Insektivora memiliki mata tertutup, telapak kaki depan lebar dengan cakar-cakar besar. Contohnya scalopus sp, scapanus sp, echinosorex albus.

3. Ordo Dermoptera

Monyet terbang, keempat kaki dan ekornya bersama-sama membentuk parasut berbulu (patagium), makanannya daun dan buah-buahan. Contohnya gakopithecus sp.

4. Ordo Chiroptera

Mamalia terbang, sayap berupa membran interdigital pada kaki depan dan kaki belakang. Pemakan buah. Kaki belakang lebih kecil, kaki bercakar, pandai terbang, nocturnal. Contohnya hewan kalong jawa (pteropus edulis) myotes sp, vampire (desmodus sp), pengisap darah kuda, sapi, bahkan manusia.

5. Ordo Primata

Primata mencangkup lemur, monyet, kera, orang utan dan gorila. Primata termasuk pemakan tumbuhan, hewan, dan  pemakan hewan & tumbuhan (segala). Hewan ini termasuk noctural atau diurnal. Tangan dan kakinya besar, dengan jari untuk memanjat atau memegang.

6. Ordo Rodentia

Rodentia meliputi tikus, tupai, landak dan hamster. Tidak memiliki gigi taring. Rodentia hidup pada segala habitat. Contohnya hewan tupai pohon (sciurus sp), marmut (marmota sp), tikus (rattus sp), mencit (musculus), landak (erethyson sp).

7. Ordo Carnivora

Carnivora adalah mamalia pemakan daging, gigi taring berkembang baik. Jari-jarinya bercakar tajam. Contohnya hewan serigala, anjing, harimau, singa, tikus rumah, singa laut, dan anjing laut.

8. Ordo Laghomorpha

Laghomorpha adalah hewan pemakan tumbuh-tumbuhan meliputi kelinci atau trewelu. Contohnya hewan kelinci (oryctologus cuniculus).

9. Ordo Cetaea

Cetaea meliputi ikan paus dan lumba-lumba. Contohnya hewan dolphin laut (dolphinus delvis), paus biru (phalenoptera musculus).

10. Ordo Proboscidea

proboscidea meliputi semua jenis gajah. Contoh gajah di india dan indonesia (elephas maximus), gajah afrika (loxodonta africana).

11. Ordo Perissodactyla

Perissodactyla meliputi kuda, zabra, tapir, keledai dan badak. Jari kakinya berjumlah ganjil. Contohnya equus caballus (kuda), equus asinus (keledai), tapirus indicus (tapir).

12. Ordo Artiodactyla

Artidactyla meliputi babi, sapi, kerbau, unta, menjangan, antelope (kijang bertanduk tanpa ranting). Jari kaki hewan itu berjumlah genap. Contohnya antilocarpa sp (antelope), camelus sp (unta), cervus sp (kijang), aries sp (kambing), bos sondaicus (banteng), bos indicus (sapi putih), giraffa sp (jerapah).

Demikianlah pembahasan mengenai "Ciri dan Klasifikasi Hewan Vertebrata", semoga bermanfaat.

Related Posts:

1 Response to "Ciri dan Klasifikasi Hewan Vertebrata"