Penggunaan IPTEK Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

   Permasalahan lingkungan hidup, seperti pemanasan global tidak dapat dicegah per individu, melainkan butuh kerja sama semua pihak. Kehilangan banyak pulau akibat meningkatnya permukaan air laut hanyalah salah satu dari risiko yang harus dihadapi akibat pemanasan global. Risiko lainnya adalah kerawanan pangan dan peningkatan jumlah penyakit-penyakit tropis serta penyakit tular vektor seperti demam berdarah dan malaria akibat cuaca yang tidak menentu.
   Kini upaya pencegahan permasalahan lingkungan hidup misalnya pemanasan global mulai digerakkan di banyak negara. Dan beberapa peranan iptek cukup membatu dalam permasalahan ini. Beberapa kota di indonesia pun telah mulai melakukan upaya tersebut dengan beberapa sentuhan bantuan iptek. Seperti kota Surabaya, Yogyakarta,  gt, dan Balikpapan.

1. Kota Surabaya

Gambar sampah organik
   Surabaya merupakan pusat industri dan perdagangan setelah jakarta. Jumlah penduduk yang mencapai 4 juta tentu akan berkorelasi positif dengan jumlah kendaraan dan limbah penduduk. Artinya, makin tinggi jumlah penduduk maka jumlah kendaraan dan limbah akan turut meningkat sehingga pada akhirnya polusi pun tidak terealakkan.
   Kota surabaya telah melakukan beberapa cara penaggulangan limbah dan emisi gas rumah kaca untuk menciptakan penataan lingkungan kota yang bersih, hijau, dan nyaman, misalnya dengan cara-cara berikut.

a. Zero Waste Strategy (Strategi Nol Limbah)

Limbah memang tidak dapat dihindari mengingat banyaknya penduduk kota surabaya, tetapi denga strategi tentu limbah dapat dikurangi hingga nol persen. Misalnya dengan cara pengelolaan sampah berbasis komunitas (berupa LSM, fasilitator, dan kader lingkungan), kampanye program 3R (Reduce, Reuse, dan Reycle), serta kompetisi kebersihan kawasan.

b. Membangun composting center

Pengolahan sampah organik
Proses komposting merupakan salah satu cara mengolah limbah yang sudah tidak digunakan menjadi produk yang bermanfaat. Sejauh ini, sebanyak 7 composting center telah didirikan untuk mengurangi limbah domestik dan korporat penduduk surabaya, contohnya sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk melalui proses komposting.

c. Rencana penggunaan BRT (bus rapid transit)

Penggunaan kendaraan bermototr yang semakin tinggi menyebabkan bertambahnya emisi gas rumah kaca dan peningkatan frekuensi maupun durasi kemacetan lalu lintas, maka dengan membangun system bus rapid transit (BRT). System ini diharapkan akan mengurangi kemacetan dan sekaligus emisi gas rumah kaca.

2. Kota Yogyakarta

   Kota dengan jumlah penduduk sebesar 548.000 jiwa ini merupakan daerah tujuan wisata budaya favorit di indonesia. Pemerintah kota yogyakarta sangat peduli terhadap kualitas udara di yogyakarta. Beragam upaya di lakukan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan bersih bagi warga setempat maupun wisatawan yang berkunjung.

a. Penyebab menurunnya kualitas udara di yogyakarta

Menurunnya kualitas udara jelas akan berpengaruh pada kenyamanan penduduk serta wisatawan yang berkunjung. Ada beberapa penyebab utamadalam penurunan kualitas udara di kota yogyakarta, di antaranya sebagai berikut.
  • Emisi gas buang kendaraan bermotor berada di atas ambang batas 
  • Tidak seimbangnya pertambahan ruas jalan dengan penambahan jumlah kendaraan sehingga menimbulkan kemacetan 
  • Kurangnya ruang terbuka hijau
  • Banyaknya rumah tangga yang masih menggunakan bahan bakar minyak untuk memasak
  • Penggunaan pendingin ruangan yang masih mengandung CFC

b. Upaya kota yogyakarta dalam mengurangi pencemaran udara

Beberapa cara untuk mengurangi pencemaran udara, seperti
  • Melaksanakan pemantauan lingkungan secara rutin
Pemantauan ini dilakukan dengan dua cara, yakni dengan uji udara ambient untuk mengetahui kualitas udara dalam kota yogyakarta dan uji emisi kendaraan. Kendaraan yang melakukan uji emisi diharapkan mencapai 1.000 unit per tahun. Jika pengujian berkala ini berfungsi secara efektif maka emisi CO, HC, dan partikulat dapat turun hingga 50%.
  • Menata transportasi dan memperbanyak jalur-jalur hijau
Penataan transportasi di utamakan di kawasan malioboro yang merupakan kawasan wisatawan. Jalur hijau di dalam kota di perbanyak, dan pembuatan taman di area pemukiman.
  • Membina kelompok pelajar, mahasiswa dan masyarakat pecinta lingkungan 
Upaya sadar lingkungan m3ulai degerakkan sendiri mungkin pada anak-anak dan remaja. Dengan membentuk serta membina organisasi dan klub pecinta lingkungan. Sebut saja Jogja Onthel Comunity (JOC) dan Youth Clean Air Club (YCAC).
Gambar kendaraan membuat emisi CO2 meningkat

3. Kota Bogor

   Banyaknya masyarakat yang menghuni kota bogor sangat berkaitan dengan masalah pencemaran. Seperti pencemaran tanah, pencemaran air dan udara. Pemerintah kota bogor sangat peduli khususnya pada pencemaran udara yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pemanasan global.

a. Isu utama lingkungan hidup kota bogor

Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup di kota bogor adalah mengatasi kemacetan lalu lintas dan polusi udara, pengelolaan sampah, perbaikan system penyaluran air limbah dan drainase, peningkatan pengelolaan sumber air dan penyediaan air bersih, serta menanggulangi pencemaran sungai.

b. Resolus pemerintah kota bogor 

 Kota bogor akan berupaya untuk mencapai 5 tujuan berikut dalam jangka waktu 3 tahun sejak menjadi anggota kegiatan kampanye CCP di indonesia.
Upaya tersebut yaitu sebagai berikut.
  • Mendapat pro 1 emisi yang digunakan dan emisi yang di keluarkan dengan tahun dasar 2001 dan peramalan energi yang digunakan serta emisi yang di keluarkan dalam waktu 10 tahun mendatang.
  • Menetapkan target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 5% untuk sektor komunitas dari 10% untuk sektor korporasi pada tahun 2010.
  • Mengembangkan rencana kegiatan dengan tujuan utama untuk menurunkan emisi dan penggunaan energi dalam lingkup kota bogor dan menyebarluaskan kepada masyarakat.
  • Memulai pelaksanaan rencana program
  • Pengawasan Verifikasi kemajuan implementasi kegiatan menurunkan gas rumah kaca 

c. Upaya penanggulangan

Upaya yang dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus meningkatkan pelayanan transportasi kota.
  • Inspeksi dan pemeliharaan kendaraan 
  • Pembatasan umur angkutan kota, menambah terminal angkutan kota
  • Mengganti angkutan kota dengan bus mini
  • Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sekolah dengan bus sekolah

d. Uji emisi gas buang kendaraan 

Alat penguji emisi
Program ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2000 dan berujuan untuk mengetahui kondisi emisi gas buang kendaraan bermotor yang beroprasi di kota bogor. Kendaraan yang tidak memenuhi syarat ambang batas emisi gas buang akan direkomendasikan untuk di perbaiki hingga emisi gas buang dapat berkurang 50%.

e. Promosi konservasi energi dan pemanfaatan bahan bakar alternatif

Promisi ini dapat dilakukan dengan cara :
  • Menyusun peraturan tentang bahan bakar gas (BBG) untuk angkutan umum
  • Menetapkan kewajiban SPBU untuk menyediakan BBG 
  • Menyusun mekanisme pemberian insentif kepada pengguna peralatan konversi BBG dan mempromosikan penggunaan BBG.

4 . Kota Balikpapan

   Kota balikpapan terkenal sebagai pusat kegiatan industri migas di kawasan timur indonesia. Maka tidak heran kalau isu pemanasan global menjadi permasalahan yang sangat serius. Beragam upaya di lakukan untuk mengurangi polusi yang timbul.

a. Permasalahan yang timbul

  • Sebagai kota yang perkembangannya pesat, masalah yang timbul semakin kompleks, seperti :
  • Lsitrik, seringnya kekurangan supply daya dari PLN. Pemanfaatan genset secara individu menyebabkan pemborosan BBM dan pencemaran udara.
  • Emisi CO2 yang mencemari udara.
  • Transportasi, bertambahnya jumlah kendaraan meningkat pula pencemaran udara.
  • Sampah, yang pengelolaannya  masih terbatas
  • Air limbah, yang belum seluruhnya di olah, padahal gas metan yang dihasilkan bisa dimanfaatkan sebagai energi alternative.

b. Resolusi kota balikpapan

 Pemerintah kota balikpapan berusaha melakukan upaya penanggulangan demi target pengurangan emisi CO2 sampai tahun 2012, dengan cara :
  • Pengolahan air limbah terpadu
  • Pembangunan TPA dengan system sanitary landfill, TPA dengan system ini dapat memberi kontribusi berupa pengurangan emisi CO2 sekitar 3.597,1 ton perhari
  • Penangkapan gas metan di TPA, proyek ini masih dalam tahap persiapan. Gas metan ini dapat menghasilkan 2.780.000 Kwh listrik per hari
  • Pemanfaatan gas air, pertamina balikpapan telah melakukan pemanfaatan kembali gas air. Produksi ini dapat mereduksi emisi CO2
Demikian penjelasan materi "Penggunaan IPTEK Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup", semoga bermanfaat.

Related Posts:

0 Response to "Penggunaan IPTEK Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup"

Post a Comment