Penjelasan Aspek dan Pertandingan Pencak Silat

Dalam peraturan yang dikeluarkan badan tertinggi induk pencak silat nasional IPSI dan internasional cabang olah raga pencak silat, terlebih jika kita merupakan atlit atau pesilat yang aliran silatnya kita pelajari telah terdaftar dalam induk tertinggi pencak silat nasional itu merupakan hal yang penting.

1. Aspek-aspek Pencak Silat


Terdapat beberapa poin yang harus kita fahami dalam pencak silat, salah satunya adalah aspek dari pencak silat itu sendiri yang meliputi:

a. Aspek Mental Spiritual

Dalam pembelajaran seni bela diri pencak silat selain belajar fisik sebagai kebugaran tubuh, ilmu olah kanurangan atau unsur spiritual merupakan hal yang sangat pokok sebagai hasil keseimbangan dan kesakralan dari nilai pencak silat itu sendiri. Para pesilat dan para guru pencak silat zaman dahulu sering kali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.

Dalam kehidupan bermasyarakat jika zaman dulu kebatinan adalah yang paling utama sebagai kekuatan magis dengan pendalaman spiritual untuk menjadi pesilat/pendekar yang terkuat, oleh karena itu unsur spiritual ini sangat diperlukan. Dalam belajar silat sebagai dasar kemampuan bertahan dan melindungi diri dari berbagai perlawanan.

b. Aspek Budaya

Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni gerakan pencak silat, dengan musik dan busana tradisional. Dengan mengkolaborasi teknik jurus dan teknik bela diri dengan tujuan mempertahankan diri.

c. Aspek Beladiri

Kepercayaan dan ketekunan diri dalam mempelajari pencak silat sangat penting dimana istilah pencak silat sendiri merupakan seni tari dengan teknik beladiri dan teknik jurus melumpuhkan gerakan lawan. Selain itu pencak silat cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis beladiri dengan mengandalkan kekuatan fisik dan kemampuan bertahan dan melindungi diri dalam menghadapi sebuah serangan dari bahaya baik itu manusia dan binatang buas.

Dalam aspek ini biasanya pesilat akan dituntut untuk mempelajari gerakan jurus silat dan senjata sebagai pembekalan penyempurnaan jurus dan pertahanan dalam bertarung.

d. Aspek Olahraga

Bahwa aspek fisik dalam pencak silat memiliki peran yang sangat penting. Seorang pesilat selain harus menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh, fisik juga diperlukan dalam pengembangan seni dan penguasaan teknik seni. Salah satu aspek terpenting dari aspek olahraga dalam pencak silat ialah sebagai ajang prestasi, salah satunya melalui sebuah turnamen dan kompetisi yang mana kegiatan ini merupakan bagian dari aspek olahraga.

Aspek olahraga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu. Karena di era modern pencak silat selain berfungsi sebagai sarana bela diri juga andil dalam dunia pendidikan sebagai sarana prestasi, sedangkan dalam pengambilan nama pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain, sesuai dengan aspek-aspek yang ditetapkan. Banyak aliran yang menemukan asalnya dari pengamatan atas perkelahian binatang liar. Sifat-sifat harimau dan monyet ialah dari contoh aliran-aliran yang digunakan dalam penerapan nama sebuah aliran silat di nusantara.

2. Pertandingan Pencak Silat

Olahraga pencak silat merupakan salah satu cabang olahraga yang di dipertandingkan. Dalam pertandingan pencak silat, terdapat pembagian kelas menurut jenis umur dan berat badan. Berikut ini berbagai kelas dalam pencak silat.

a. Pembagian Kelas

1) Menurut Umur

Menurut umurnya, pesilat terbagi atas 3 golongan, yaitu:
a) Golongan remaja berumur di atas 14 sampai 17 tahun.
b) Golongan teruna berumur di atas 17 sampai 21 tahun.
c) Golongan dewasa berumur di atas 21 sampai 35 tahun.

2) Menurut Berat Badan

Menurut berat badan, pesilat terbagi dalam kelas-kelas.

a) Golongan Remaja

Kelas A, 33 - 39 kg
Kelas B, di atas 36 - 39 kg
Kelas C, di atas 39 - 42 kg
Kelas D, di atas 42 - 45 kg
Kelas E, di atas 45 - 48 kg
Kelas F, di atas 48 - 51 kg
Kelas G, di atas 51 - 54 kg
Kelas H, di atas 54 - 57 kg
Kelas I, di atas 57 - 60 kg

b) Golongan Teruna

Kelas A, 40 - 45 kg
Kelas B, di atas 45 - 50 kg
Kelas C, di atas 50 - 55 kg
Kelas D, di atas 55 - 60 kg
Kelas E, di atas 60 - 65 kg
Kelas F, di atas 65 - 70 kg
Kelas G, di atas 70 - 75 kg
Kelas H, di atas 75 - 80 kg
Dengan seterusnya selisih 5 kg
Kelas bebas, berat di atas 65 kg.

b. Waktu Pertandingan

Permainan dilangsungkan dalam 3 babak yang setiap babak terdiri dari 2 menit dan waktu istirahat 1 menit.

c. Sasaran

Sasaran perkenaan adalah dada, perut, punggung dan pinggang kiri serta kanan. Bagian tungkai lengan dapat dijadikan sasaran serangan menjatuhkan dan mengunci tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan. Setiap pertandingan dipimpin oleh 1 (satu) orang wasit dan dibantu oleh 5 (lima) orang juri penilai.

3. Tata Cara Pertandingan Pencak Silat


Pertandingan dipimpin oleh seorang ketua pertandingan dan dibantu oleh 5 (lima) orang juri. Tata cara pertandingan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut.
  • Pesilat yang akan melaksanakan pertandingan memasuki gelanggang pertandingan, kemudian memberi hormat secara berurutan kepada ketua pertandingan, dilanjutkan kepada juri atau penonton.
  • Pertandingan atau peragaan dilakukan setelah gong berbunyi atau lampu hijau menyala. Tanda peringatan dengan peluit, bel, atau lampu kuning. Tanda tersebut akan diberikan sepuluh detik menjelang waktu berakhir.
  • Setelah waktu yang ditentukan berakhir, pengamat waktu kembali memukul gong atau menyalakan lampu merah. Pesilat diberi kesempatan 15 detik untuk menyelesaikan peragaannya.
  • Pesilat kembali memberi hormat secara berurutan kepada juri atau penonton, dilanjutkan kepada ketua pertandingan. Kemudian pesilat keluar gelanggang.
Demikianlah pembahasan mengenai "Penjelasan Aspek dan Pertandingan Pencak Silat", semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat untuk anda.

Related Posts:

0 Response to "Penjelasan Aspek dan Pertandingan Pencak Silat"

Post a Comment