1. Perilaku yang harus dirubah
Setiap orang bahkan pemerintah harus menyadari betul dan tergugah untuk mengurangi penyebab kerusakan dan pencemaran lingkungan salah satunya adalah pemanasan global. Beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan dengan mengontrol perilaku dan mengontrol pemakaian barang yang berhubungan dengan teknoogi antara lain sebagai berikut.
a. Menghemat penggunaan air
Ada beberapa cara menghemat pemakaian air antara lain sebagai berikut.
- Mencuci piring dan baskom yang telah diisi air, bukan di bawah air mengalir.
- Cuci sayuran dan ayam atau daging secara terpisah dalam tempat yang sudah terisi air.
- Berkumur dan menyikat gigi dengan menggunakan gelas atau gayung.
- Sebaiknya gunakan lap dan seember air untuk mencuci mobil, jangan menggunakan air mengalir dari selang.
- Jika mencuci baju dengan menggunakan mesin cuci maka cucilah dengan sejumlah kapasitas maksimal dari mesin cuci tersebut.
- Pergunakanlah shower pada saat mandi.
- Segera lakukan perbaikan pipa atau sambungan dari pipa ke pompa jika terjadi kebocoran. Untuk pencegahan, Periksalah pipa-pipa secara teratur.
b. Hemat listrik
Bagaimana cara kita untuk menhemat listrik? Dapat dikatakan bahwa hampir semua rumah menggunakan peralatan listrik. Oleh karena itu, kita wajib memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan peralatan ini.
- Perhatikan instalasi listrik di rumah. Apakah instalasinya sesuai dengan standar yang dianjurkan?
- Sesuaikan pemakaian dayadengan kebutuhan. Semakin kecil daya yang dipakai, semakin rendah tagihan listriknya.
- Perhatikan penggunaan alat-alat elektronik di rumah agar listrik yang digunakan sesuai pemakaian.
c. Penanaman pohon bagi lingkungan
Karena CO2 dipergunakan oleh tanaman untuk fotosintesis maka penanaman pohon dalam jumlah banyak juga dapat menjadi solusi bagi lingkungan hidup kita.
d. Penggunaan mobil dikurangi
Penggunaan mobil pribadi menjadi penyumbang CO2 terbesar bila tidak ada pengaturan kegiatan mobil pribadi atau mobil dinas dengan baik. Menurut catatan swisscontact, proyek udara bersih jakarta, sumber pencemaran di jakarta disumbang oleh kendaraan pribadi sekitar 90% dan sekitar 10% dari kendaraan umum, termasuk truk.
2. Langkah secara kolektif
Tindakan yang disarankan di atas merupakan tindakan yang dapat dilakukan secara individu. Tetapi, upaya pencegahan pemanasan global juga dapat dilakukan secara bersama atau kolektif sebagai berikut.
a. Mencari energi alternatif
Penggunaan energi alternatif terbarui perlu dilakukan di indonesia. pembangkit listrik di indonesia kebanyakan menggunakan bahan bakar fosil: minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Ketiganya mengeluarkan CO2. Jadi, semakin kita boros menggunakan listrik, semakin banyak CO2 yang dikeluarkan.
b. Melestarikan hutan
Masyarakan dan pemerintah harus berupaya bersama-sama dalam menjaga hutan dari kebakaran. Negara-negara lain memandang kebakaran hutan gambutyang kerap terjadi di indonesia merupakan penyumbang CO2 terbesar di dunia.
c. Menghapus penggunaan CFC
Pemerintah harus berani menghentikan penggunaan chloro uoro carbon (CFC) di sektor peralatan pendingin. Program ini dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan dan bantuan kepada bengkel-bengkel servis peralatan pendingin agar dapat mengelola CFC. Bengkel-bengkel servis peralatan pendingin akan diberi bantuan alat berupa tabung penyedot CFC agar tidak terlepas ke udara. Penggunaan CFC di indonesia antara lain kasur busa, kosmetika, pestisida rumah tangga, pelarut dan pembersih, AC, lemari es dan pendingin. Data menunjukkan bahwa penggunaan CFC di indonesia makin meningkat tiap tahun, yaitu rata-rata sebesar 16,6%.
d. Penanaman pohon
Penanaman pohon secara massal juga perlu dilakukan, misalnya dengan membuat taman kota, hutan kota, dan kewajiban menanam bagi instansi, perumahan, atau lembaga lain.
e. Memperbaiki kualitas kendaraan dengan uji emisi
Alat uji emisi gas buang kendaraan |
Uji emisi adalah sarana untuk memperoleh kapasitas mengenai kinerja mesinkendaraan apakah dalam kondisi prima atau sebaliknya. Uji emisi yang benar antara lain dapat berfungsi untuk tiga hal berikut.
- Mengetahui efektivitas proses pembakaran bahan bakar pada mesin dengan cara menganalisis kandungan karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang terkandung di dalam gas buang.
- Mengetahui adanya kerusakan pada bagian-bagian mesin.
- Membantu saat melakukan setting campuran udara dan bahan bakar dengan tepat.
Tingginya kandungan HC yang diakibatkan oleh kerusakan kendaraan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
- Seperti kebocoran pada system vakum
- Sistem pengapian yang tidak bekerja dengan baik
- Kerusakan pada engine control unit
- Kerusakan pada oksigen sensor
- Gangguan pada sistem pasokan udara
Demikian penjelasan materi "Kontrol Terhadap Penggunaan IPTEK Sebagai Langkah Antisipasi Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup", semoga bermanfaat.
0 Response to "Kontrol Terhadap Penggunaan IPTEK Sebagai Langkah Antisipasi Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup"
Post a Comment