Porifera, dalam bahasa latin disebut dengan porus yang berarti pori dan fer yang berarti membawa. Jadi, apa iut porifera?. Pengertian porifera adalah hewan invertebrata yang tidak memiliki jaringan sejati (parazoa), tanpa organ dan jaringan yang tidak terspesialisasi dan tubuhnya memiliki terdapat banyak pori. Porifera merupakan anggota dari animalia yang merupakan paling sederhana atau primitif. Habitat dan cara hidup porifera adalah sebagian besar hidupnya di laut dan sebagian kecilnya lagi hidup di air tawar. Pada umumnya porifera hidupnya ada di daerah pada perairan yang dangkal dan juga jernih, namun juga di perairan berpasir atau berlumpur. Porifera dewasa hidupnya sesil atau melekat di suatu substrak. Porifera hidup secara hetetotrof dengan jenis makanan bakteri dan plankton.
A. Ciri-ciri Porifera
Porifera merupakan metazoa, permukaan tubuh berpori, dan hidup di dalam air, terutama di laut. Bentuk tubuh seperti vas bunga atau tabung. Dilihat dari jumlah lapisan jaringan embrionya porifera tergolong diploblastik. Pada dinding tubuhnya, lapisan luar terdiri dari sel-sel epidermis atau pinakosit dan lapisan dalam (endodermis) tersusun oleh sel-sel leher atau koanosit.
Di antara epidermis dan endodermis terdapat lapisan tengah semacam gelatin, yang di dalamnya terdapat sel-sel menyerupai amoeba (amoebosit) dan bahan pembentuk rangka tubuh. Lapisan tengah ini sering disebut mesenkim. Bahan pembentuk rangka tubuh porifera ada 2 macam, yaitu spikula dan spongin. Bahan penyusun spikula dapat berupa zat kapur, atau zat kersik/silica. Bahan penyusun spongin adalah protein. Macam pembentuk rangka tubuh merupakan salah satu dasar klasifikasi porifera.
Pori-pori yang terdapat di dalam permukaan tubuh disebut ostium, merupakan celah tempat masuknya air yang membawa zat makanan. Pori tersebut berlanjut ke rongga tubuh yang disebut spongosoel atau atrium. Bila air yang masuk ke spongosoel membawa zat makanan, zat-zat ini akan di alirkan dan selanjutnya di cerna oleh sel-sel koanosit, sisanya di buang kembali ke spongosoel yang akhirnya akan di buang ke luar tubuh melalui lubang oskulum.
B. Klasifikasi Porifera
Berdasarkan bahan penyusun spikulanya, porifera di beda-bedakan menjadi tiga kelas, yaitu calcarea, hexactinellida dan demospongia.
1. Kelas Calcarea
Kelas calcarea memiliki kerangka tubuh berupa sikula (banyak spikulum) berbentuk jam dari zat kapur atau kalsium karbonat (CaC03), habitatnya di laut dangkal, dan memiliki sel berleher (koanosit) yang berukuran besar. Contohnya, Leucosolenia, Grande, Clatrina, Sycon, dan Scypha.
2. Kelas Hexactinellida
Kelas hexactinellida memiliki kerangka tubuh berupa spikula dari zat silikat (zat kersik). Spikulum hexactinellida berbentuk triakson berupa tiga batang jam yang saling silang tegak lurus sehingga menyerupai bangunan yang memiliki enam jari-jari. Hidupnya di laut dalam. Sistem saluran airnya sederhana. Contohnya, Pheronema dan Euplectella (pena laut).
3. Kelas Demospongia
Kelas demospongia ada yang memiliki spikula dari zat kersik (silikat dan serabut spongin). Namun demikian. Ada yang hanya memiliki spikula atau spongin saja, atau bahkan, tidak memiliki keduanya. Spikulum pada demospongia berbentuk tetrakson. Contohnya, Euspongia molisima. Elypospongia equina, dan spikula dari spongia saja, misalnya spongilla. Anggota kelas ini memiliki sistem saluran air yang rumit.
C. Peranan Porifera
Secara ekonomi porifera belum banyak diketahui manfaatnya. Sisa spons dari spongilla sp, maupun euspongia sp sering dimanfaatkan sebagai spons penggosok mandi, atau spons penggosok untuk membersihkan kaca.
Demikianlah pembahasan mengenai "Pengertian, Ciri, Klasifikasi dan Peranan Porifera", Semoga bermanfaat.
0 Response to "Pengertian, Ciri, Klasifikasi dan Peranan Porifera"
Post a Comment