Teknologi batubara bersih adalah sekumpulan teknologi yang di kembangkan untuk mitigasi dampak lingkungan dari penggunaan batubara. Ketika batubara digunakan sebagai bahan bakar, emisi gas buang yang dihasilkan mencangkup sulfur dioksida, nitrogen dioksida, karbon dioksida, dan senyawa kimia lainnya tergantung pada jenis batubara yang digunakan. Seluruh gas buang tersebut memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan diketahui telah menyebabkan gangguan kesehatan, hujan asam, dan perubahan iklim.
Gambar teknologi batu bara terbersih |
Berbagai cara digunakan untuk meminimalisasi dampak tersebut, diantaranya pencucian batu bara seara kimiawi untuk mengurangi kadar mineral dan bahan pengotor pada batu bara, gasifikasi, perlakuan gas buang dengan uap untuk meminimalisir sulfur dioksida, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon dan pengeringan batu bara untuk meningkatkan nilai kalori batu bara.
Dalam perkembangannya, tujuan utama dari mitigasi polusi batu bara adalah untuk mengurangi emisi sulfur dioksida karena senyawa ini menyebabkan hujan asam. Emisi karbon dioksida menjadi fokus ketika isu perubahan iklim mulai muncul. Penghambatan penggunaan aplikasi ini ada pada biaya ekonomi tinggi dan kemungkinan menimbulkan masalah lingkungan baru, termasuk biaya dan masalah lingkungan dari mitigasi karbon dioksida bahan kimia berbahaya hasil penggunaan teknologi ini. Batu bara merupakan bahan baku utama dalam produksi listrik Indonesia dan berbagai Negara di dunia. Isu perubahan iklim menjadikan teknologi ini mendesak, bahkan bagi industri dan pertambangan batu bara yang tertekan oleh pandangan publik masyarakat.
Penggunaan batu bara sebagai bahan bakar langsung terutama pada pembangkit listrik, saat ini meningkat dengan pesat seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan listrik karena meningkatnya tingkat kehidupan. Namun, penggunaan batu bara yang tidak tepat akan menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, teknologi batu bara bersih perlu untuk diketahui dan disebar luaskan untuk meningkatkan penggunaan batu bara yanh cadangannya di Indonesia cukup melimpah.
Teknologi batu bara bersih dapat dilakukan sebelum, saat dan setelah proses proses pembakaran batu bara berlangsung. Teknologi batu bata bersih sebelum pembakaran meliputi pengolahan batu bara untuk mendapatkan batu bara bersih melalui proses penurunan kadar air, kadar abu, dan belerang serta penvotor lainnya ataupun melalui proses konvensi, yaitu merubah batu bara ke dalam bentuk gas (gasifikasi) atau cair (likuifaksi). Teknologi batu bara bersih saat pembakaran berlangsung berupa pemilihan peralatan pembakaran batu bara, misalnya liw nox burner, fluidized bed, dan lain-lain. Penangkapan polutan merupakan teknologi batu bara bersih setelah batu bara tersebut di bakar.
Batu bara merupakan bahan bakar utama dalam produksi listrik di Indonesia dan berbagai Negara di dunia. Isu perubahan iklim menjadikan teknologi ini mendesak, bahkan bagi industri dan pertambangan batu bara yang tertekan oleh pandangan publik masyarakat. Membuat batu bara bersih bisa dilakukan dengan beberapa cara, salah satu cara untuk membersihkan batu bara adalah dengan cara mudah memecahkan batu bara ke bongkahan yang lebih kecil dan mencucinya. Beberapa silfur yang ada sebagai bintik kecil di batu bara disebut sebagai pyritic sulfur karena ini di kombinasikan dengan besi menjadi bentuk iron pyrite, selain itu dikenal sebagai fool's gold dapat dipisahkan dari batu bara. Secara khusus pada proses satu kali, bongkahan batu bara dimasukkan ke dalam tangki besar yang terisi air, batu bara mengambang ke permukaan ketika kotoran sulfur tenggelam. Fasilitas pencucian ini dinamakan "coal prepation plants" yang membersihkan batu bara dari pengotor-pengotornya.
Tidak semua sulfur bisa dibersihkan dengan cara ini, bagaimanapun sulfur pada batu bara adalah secara kimia benar-benar terkait dengan molekul karbonnya, tipe sulfur ini disebut "organic sulfur" dan pencucian tak akan menghilangkannya. Beberapa proses telah dicoba untuk mencampur batu bara dengam bahan kimia yang membebaskan sulfur pergi dari molekul batu bara, tetapi kebanyakan proses ini sudah terbukti terlalu mahal, ilmuan masih bekerja untuk mengurangi biaya dari proses pencucian kimia ini. Kebanyakan pembangkit tenaga listrik modern dan semua fasilitas yang dibangun setelah 1978 telah diwajibkan untuk mempunyai alat khusus yang dipasang untuk membuang sulfur dari gas hasil pembakaran batu bara sebelum gas ini naik menuju cerobong asap. Alat ini sebenarnya adalah flue gas desulfurization units, tetapi banyak orang menyebutnya scrubbers karena mereka menggosoka (scrubbing) sulfur keluar dari asap yang dikeluarkan oleh tungku pembakaran batu bara.
Bila batu bara digunakan sebagai Sumber bahan bakar, maka akan terjadi emisi gas yang dihasilkan oleh dekomposisi termal batu bara seperti sulfur dioksida, nitrogen dioksida, karbon dioksida dan produk kimia sampingan lainnya yang bervariasi tergantung dari jenis batu bara yang digunakan. Pembangkit listrik batu bara bersih pertama kali beroperasi di dunia pada bulan september 2008 di spremberg, Jerman. Pembangkit ini dimiliki oleh perusahaan Swedia vattenfall dan telah dibangun oleh perusahaan siemens jerman. Pembangkit ini disebut pembangkit listrik schwarze pumpe. Fasilitas ini menangkap CO² dan hujan asam, menghasilkan sulfida, memisahkan mereka, dan mengkompres CO²menjadi cairan. CO² ini diinjeksi ke ladang gas alam yang telah habis atau formasi geologi lainnya. Teknologi ini memang dianggap bukanlah solusi akhir untuk pengurangan CO² di atmosfer, tetapi memberikan solusi dalam waktu dekat, sementara solusi alternatif yang lebih baik bagi pembangkit listrik dapat dibuat secara praktikal dan ekonomis.
Demikian penjelasan materi "Teknologi Batu Bara Bersih", semoga bermanfaat.
Gambar penggunaan batubara untuk pembangkit listrik |
Teknologi batu bara bersih dapat dilakukan sebelum, saat dan setelah proses proses pembakaran batu bara berlangsung. Teknologi batu bata bersih sebelum pembakaran meliputi pengolahan batu bara untuk mendapatkan batu bara bersih melalui proses penurunan kadar air, kadar abu, dan belerang serta penvotor lainnya ataupun melalui proses konvensi, yaitu merubah batu bara ke dalam bentuk gas (gasifikasi) atau cair (likuifaksi). Teknologi batu bara bersih saat pembakaran berlangsung berupa pemilihan peralatan pembakaran batu bara, misalnya liw nox burner, fluidized bed, dan lain-lain. Penangkapan polutan merupakan teknologi batu bara bersih setelah batu bara tersebut di bakar.
Batu bara merupakan bahan bakar utama dalam produksi listrik di Indonesia dan berbagai Negara di dunia. Isu perubahan iklim menjadikan teknologi ini mendesak, bahkan bagi industri dan pertambangan batu bara yang tertekan oleh pandangan publik masyarakat. Membuat batu bara bersih bisa dilakukan dengan beberapa cara, salah satu cara untuk membersihkan batu bara adalah dengan cara mudah memecahkan batu bara ke bongkahan yang lebih kecil dan mencucinya. Beberapa silfur yang ada sebagai bintik kecil di batu bara disebut sebagai pyritic sulfur karena ini di kombinasikan dengan besi menjadi bentuk iron pyrite, selain itu dikenal sebagai fool's gold dapat dipisahkan dari batu bara. Secara khusus pada proses satu kali, bongkahan batu bara dimasukkan ke dalam tangki besar yang terisi air, batu bara mengambang ke permukaan ketika kotoran sulfur tenggelam. Fasilitas pencucian ini dinamakan "coal prepation plants" yang membersihkan batu bara dari pengotor-pengotornya.
Tidak semua sulfur bisa dibersihkan dengan cara ini, bagaimanapun sulfur pada batu bara adalah secara kimia benar-benar terkait dengan molekul karbonnya, tipe sulfur ini disebut "organic sulfur" dan pencucian tak akan menghilangkannya. Beberapa proses telah dicoba untuk mencampur batu bara dengam bahan kimia yang membebaskan sulfur pergi dari molekul batu bara, tetapi kebanyakan proses ini sudah terbukti terlalu mahal, ilmuan masih bekerja untuk mengurangi biaya dari proses pencucian kimia ini. Kebanyakan pembangkit tenaga listrik modern dan semua fasilitas yang dibangun setelah 1978 telah diwajibkan untuk mempunyai alat khusus yang dipasang untuk membuang sulfur dari gas hasil pembakaran batu bara sebelum gas ini naik menuju cerobong asap. Alat ini sebenarnya adalah flue gas desulfurization units, tetapi banyak orang menyebutnya scrubbers karena mereka menggosoka (scrubbing) sulfur keluar dari asap yang dikeluarkan oleh tungku pembakaran batu bara.
Bila batu bara digunakan sebagai Sumber bahan bakar, maka akan terjadi emisi gas yang dihasilkan oleh dekomposisi termal batu bara seperti sulfur dioksida, nitrogen dioksida, karbon dioksida dan produk kimia sampingan lainnya yang bervariasi tergantung dari jenis batu bara yang digunakan. Pembangkit listrik batu bara bersih pertama kali beroperasi di dunia pada bulan september 2008 di spremberg, Jerman. Pembangkit ini dimiliki oleh perusahaan Swedia vattenfall dan telah dibangun oleh perusahaan siemens jerman. Pembangkit ini disebut pembangkit listrik schwarze pumpe. Fasilitas ini menangkap CO² dan hujan asam, menghasilkan sulfida, memisahkan mereka, dan mengkompres CO²menjadi cairan. CO² ini diinjeksi ke ladang gas alam yang telah habis atau formasi geologi lainnya. Teknologi ini memang dianggap bukanlah solusi akhir untuk pengurangan CO² di atmosfer, tetapi memberikan solusi dalam waktu dekat, sementara solusi alternatif yang lebih baik bagi pembangkit listrik dapat dibuat secara praktikal dan ekonomis.
Demikian penjelasan materi "Teknologi Batu Bara Bersih", semoga bermanfaat.
0 Response to "Teknologi Batu Bara Bersih"
Post a Comment